Terduga Teroris Nganjuk Pernah Kibarkan Bendera ISIS

Terduga Teroris Nganjuk Pernah Kibarkan Bendera ISIS

Sugeng Harianto - detikNews
Rabu, 31 Mar 2021 15:11 WIB
teroris di nganjuk
Pengamanan saat penggeledahan di rumah LAM (Foto: Istimewa)
Nganjuk - Densus 88 telah mengamankan LAM, terduga teroris di Dusun Kentingan, Desa Puhkerep, Rejoso, Nganjuk pada Selasa (30/3). Pria kelahiran 1996 itu ternyata pernah mengibarkan bendera ISIS di rumah orang tuanya di Desa Gondangkulon, Kecamatan Gondang.

"Betul infonya begitu pernah memasang bendera ISIS di rumah orang tuanya," ujar Kades Gondang Kulon kecamatan Gondang, Sugiharto, saat dikonfirmasi detikcom Rabu (31/3/2021).

Pemasangan bendera ISIS oleh LAM di rumah orang tuanya, kata Sugiharto, terjadi sudah lama sekitar tahun 2015. Saat itu pernah dilakukan interogasi oleh jajaran Kodim Nganjuk dan LAM disuruh membuat surat pernyataan tidak mengulangi lagi perbuatannya.

"Sudah lama sekitar sekitar tahun 2015 dan pernah di pantau Intel Kodim karena memang waktu itu ada pemasangan bendera ISIS. Namun kita selesaikan untuk buat pernyataan tidak mengulangi. Dia kemudian nikah pindah KTP ikut istri di Rejoso dan jarang mantau," kata Sugiharto.

Sugiharto menambahkan Densus 88 juga menemukan sebuah pedang di rumah orang tua LAM saat penggeledahan Selasa (30/3) sore. Pedang yang diamankan oleh Densus 88, lanjut Sugiharto, berukuran sekitar 45 Cm terpajang buat hiasan dinding ruang tamu.

"Infonya pedang peninggalan kakek neneknya, itu seperti pedang hiasan dinding yang di pasang di tembok ruang tamu, saya kurang tahu detail," tandasnya.

Kedua orang tua LAM tinggal bersama dua adiknya. Kedua orang tua LAM berusia sekitar 55 tahun. Mereka tinggal bersama dua adik LAM yang masih sekolah.

Simak juga video 'Pembenci Pemerintah Lebih Mudah Direkrut Jadi Teroris':

[Gambas:Video 20detik]



(iwd/iwd)

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.