Pantauan detikcom, dua lumpang yang terbuat dari batu itu terlihat sangat kotor dan tak terawat. Posisi antara yoni satu dengan yoni yang lain tidak terlalu jauh, yakni hanya berjarak 5 meter. Sementara, di belakang yoni terdapat bekas bangunan dengan ukuran lebar 3 meter dan panjang 4 meter.
Diduga, bangunan tersebut merupakan bekas peninggalan zaman kerajaan. Batu-batu di bangunan itu ukurannya pun juga besar. Panjangnya sekitar 35 cm dengan lebar antara 20 hingga 25 cm. Namun hingga kini belum diketahui bangunan itu ada di masa kerajaan apa.
Ketua RW 5 Dusun Simorejo Desa Kesambi Porong Sidoarjo, Yasin (64) mengaku dua benda purbakala ini sudah lama berada di TPU. Bahkan, dia mengetahui sejak kecil jika benda tersebut ada di area makam.
"Saya mengetahui benda tersebut sudah lama di makam sini. Tapi saya mengetahui bahwa itu benda bersejarah, karena setiap setahun sekali dua pegawai cagar budaya dari Mojokerto sering ke lokasi," kata Yasin sambil membersihkan yoni itu, Selasa (30/3/2021).
Yasin mengatakan, setiap datang, dua petugas itu berpesan agar yoni ini dijaga dengan baik. Selain itu, petugas juga mewanti-wanti dua yoni tersebut jangan sampai hilang.
"Jadi saya mengetahui kalau dua benda ini memiliki nilai bersejarah dari orang tersebut. Tapi saya tidak mengetahui cara-cara merawat dengan baik. Ya hanya saya bersihkan saja," tambah Yasin.
Lihat juga video 'Penemuan Artefak di Proyek MRT Bundaran HI-Kota':
(fat/fat)