Kamar berukuran 4x4 meter itu sengaja melarang pengunjungnya masuk ke dalam. Sebuah tali pembatas dipasang, agar pengunjung hanya melihat dari jarak 1 meter pintu masuk kamar.
Plakat meja dipajang bertuliskan keterangan bahwa benda-benda di dalam kamar ini didapat saat Hotel Indonesia melelang barang di kamar 806. Kamar khusus untuk Bung Karno saat menjabat sebagai Presiden RI.
Beberapa pengunjung mengaku, kamar ini aura magisnya terasa kuat. Apalagi saat melihat lukisan Bung Karno dengan sorot mata tajam, tepat berhadapan dengan pintu masuk kamar.
"Aku kok merinding ya mengintip kamar Bung Karno itu. Apalagi, lukisannya seperti hidup. Tapi menarik, otentik sama suasana rumah lodji yang bangunan lama," kata Dita, pengunjung asal Malang, Senin (28/3/2021).
Bahkan ada beberapa pengunjung lain yang tidak berani mendekati pintu kamar. Seperti Endar yang mengaku melihat dari jauh sana kesannya kamar itu wingit. Padahal, kamar sangat rapi, bersih dan beraroma bunga segar.
"Apa mungkin pencahayaan kamar mempengaruhi suasana ya. Tapi saya maunya liburan ke sini. Cukup melihat dari jauh saya, tidak usah mendekat," tutur pengunjung dari Mojokerto ini.
Dirut Kebun Kopi Karanganyar, Wima Brahmantya tidak membantah jika aura magis kamar itu terasa kuat. Ini jugalah yang menguatkan niatnya, membuka kamar yang pernah dipakai beristirahat BK saat berkunjung ke kebun kopi milik keluarga besarnya.
"Ya di kamar ini saya mimpi bertemu BK. Lagi pawai, BK menunggang kuda hitam. Lalu menyelipkan bendera merah putih di pundak kanan saya. Saya bangun itu nangis," ungkap Wima.
Wima juga mengakui, tak seorangpun berani tidur di dalam kamar itu kecuali dia. Pernah ada beberapa rekan yang adu nyali untuk tidur di dalam kamar Bung Karno. Namun tak ada satupun yang berhasil dan keluar kamar esok paginya. Mereka hanya bertahan beberapa jam, kemudian menyerah dan keluar kamar.
"Hanya saya yang berani tidur kamar ini. Sebenarnya pernah nantangin beberapa orang buat nginep di situ sih. Cuma tidak ada yang berani emang," ungkap Wima sambil tertawa.
Namun Wima menandaskan, sejak dibuka pariwisata sebenarnya de Karanganjar sudah tidak lagi 'wingit'. Karena sudah ramai dikunjungi wisatawan. Dan yang paling penting, di area penginapan di bagian belakang Roemah Lodji de Karanganjat Koffieplantage semua baik-baik saja. Belum pernah ada laporan tamu yang menginap mengalami kejadian aneh.
Dia mengaku sebenarnya ada pesan nasionalisme kebangsaan dengan dibukanya kamar Bung Karno ini bagi wisatawan. Wima menilai, ajaran nasionalisme Bung Karnolah yang menjadikan negara ini ada. Sebagai aktivis pergerakan, Wima memang ingin mengembalikan khittah awal republik ini didirikan, bersumber dari gagasan Bung Karno.
"Gagasan Bung Karno sudah lama ditinggalkan oleh para pejabat negeri ini. Undang-undang diubah-ubah sehingga kita saat ini dihadapkan pada kondisi negara yang tidak stabil. Karena politiknya sangat keras, dinamis memecah belah anak bangsa. Dan korupsi susah diperangi karena demokrasinya mahal," pungkasnya.