Sebagai upaya menjaga sumber-sumber mata air, Banyuwangi menanam pohon berdaya serap tinggi. Itu dilakukan serentak di bantaran-bantaran sungai.
Sekitar 6.000 pohon berdaya serap tinggi seperti sukun, nangka, jambu hitam, dan lainnya ditanam dalam program yang diberi nama Mentari (Menjaga Mata Air).
"Ketersediaan air tidak hanya untuk manusia, namun juga untuk hewan, tanaman, serta kebutuhan perikanan dan pertanian. Semua kesatuan ekosistem," kata Wakil Bupati Banyuwangi, Sugirah saat menghadiri festival Mentari di sumber mata air Kajar Wisata Jopuro, Desa Kampunganyar, Kecamatan Glagah, Jumat (26/3/2021).
Sugirah mengatakan ini merupakan upaya menyelamatkan ekosistem alam dari hulu hingga hilir. Khususnya menjaga mata air untuk ketersediaan air dalam tanah.
Selain itu kampanye menanam pohon tersebut juga untuk menambah pasokan oksigen dan mencegah bencana alam seperti banjir dan tanah longsor di daerahnya. "Jangan sampai karena kita kurang memperhatikan lingkungan terutama menjaga mata air di hulu, menyebabkan timbuknya bencana," kata Sugirah.
Sugirah menginstruksikan kepada camat dan kepala desa untuk mendorong masyarakat menggalakkan menanam pohon terutama yang bermukim di dekat sungai. "Buah dari pohon-pohon ini nantinya juga bisa dikonsumsi atau dijual oleh masyarakat," tambahnya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Banyuwangi Husnul Chotimah mengatakan, dipilihnya Sumber Mata Air Kajar Desa Kampunganyar karena sumber mata air di sini dimanfaatkan warga untuk kebutuhan air minum, kegiatan perikanan, dan pertanian di beberapa desa sekitar.
Kawasan tersebut juga terdapat banyak sumber mata air dan menjadi destinasi pemandian alami Wisata Jopuro yang ramai dikunjungi. Terutama di akhir pekan.
"Ada tiga titik sumber mata air di Sumber Kajar ini yang memiliki debit air yang cukup tinggi. Namun semakin tahun debitnya berkurang karena pohon sebagai penyedia cadangan air juga mulai berkurang. Maka program Mentari ini untuk meningkatkan kembali debit air di sini," kata Husnul.
Husnul menjelaskan terdapat sekitar 348 sumber mata air tersebar di Banyuwangi. Sumber mata air tersebut untuk memenuhi kebutuhan air yang diperkirakan mencapai 257 juta liter air per hari.
"Dengan rumusan 150 liter per jiwa per hari kebutuhan air bersih untuk minum dan kebutuhan sanitasi lainnya, maka untuk memenuhi 1,7 juta jiwa penduduk maka yang harus tersedia kurang lebih 257 juta liter air bersih per hari," tambah Husnul.