Surabaya -
Kongres XXXI HMI di Kota Surabaya telah rampung setelah digelar selama 9 hari sejak 17 Maret. Berikut perjalanan Kongres HMI di Kota Surabaya sejak, Rabu (17/3/2021).
Kongres HMI dibuka langsung Presiden Joko Widodo melalui virtual pada Rabu (17/3) lalu. Sedangkan, pengurus PB HMI Pusat mengikuti pembukaan kongres dari Gedung Negara Grahadi, Surabaya.
Ada beberapa pejabat yang turut hadir langsung dalam pembukaan Kongres XXXI HMI di Grahadi. Di antaranya, Menkopolhukam Mahfud MD, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa hingga Wagub Emil Elestianto Dardak.
Kongres XXXI HMI dipusatkan di Gedung Islamic Center Surabaya. Karena di masa pandemi, peserta kongres dibatasi. Sejumlah peserta juga disiapkan tempat di Asrama Haji Surabaya untuk mengikuti kongres.
 Kongres HMI sempat ricuh di Surabaya/ Foto: Faiq Azmi |
Selama 3 hari awal, Kongres HMI berjalan adem ayem. Namun saat Sabtu (20/3), suasana di luar arena Kongres HMI di Islamic Center mulai panas. Sekitar 1.300 kader HMI yang baru datang tidak bisa memasuki arena kongres pada Sabtu (20/3) malam karena diadang polisi. Kader-kader ini mengaku berasal dari berbagai daerah di antaranya Sulawesi, Sumatera dan lainnya.
Kondisi ini membuat ketegangan dan nyaris ricuh antara pihak keamanan dengan ribuan kader tersebut. Beruntung, polisi bisa menenangkan massa yang datang dari luar Pulau Jawa menggunakan KM Sinabung tersebut. Pada Senin (22/3) dinihari, ratusan kader HMI kembali mencoba memaksa masuk ke arena Kongres. Ratusan kader itu berusaha mendobrak pintu gerbang, namun dihalau polisi.
Ketua Umum Badko HMI Jawa Timur, Yogi Pratama mengatakan orang yang memaksa memasuki arena kongres itu bukanlah utusan resmi.
"Intinya yang bisa masuk ke arena itu peserta utusan resmi perwakilan dari masing-masing cabang. Kalau misalnya yg tidak bisa masuk ke forum berarti itu bukan utusan resmi," kata Yogi.
Hal itu, kata Yogi, sudah menjadi ketentuan dan keputusan oleh panitia nasional HMI. Yang diperkenankan masuk hanyalah peserta utusan atau delegasi.
"Itu sudah menjadi ketentuan dan keputusan oleh panitia nasional. Kalau tidak bisa masuk berarti bukan anggota resmi," katanya.
Pada Selasa (23/3) malam, giliran di dalam arena Kongres HMI di Gedung Islamic Center yang ricuh. Sejumlah kader HMI di arena kongres mengamuk dengan membanting kursi hingga memecahkan pintu kaca-kaca gedung.
Sebelumnya, kongres HMI sempat alot karena adanya usulan dari peserta yang ingin seluruh Ketua Badko (Badan Koordinasi) HMI di daerah hadir pada kongres. Tetapi, usulan itu tak disetujui mayoritas peserta pemilik suara sah. Hal ini membuat kongres berjalan lambat dengan tensi panas.
 Kongres HMI di Gedung Islamic Center Surabaya sempat ricuh/ Foto: Faiq Azmi |
Pihak kader yang menolak beralasan jika mayoritas Ketua Badko HMI di Indonesia telah hadir. Tercatat, ada 11 dari 20 Ketua Badko sudah berada di tengah kongres. Namun, para kader ini terus mengatakan usulan tersebut berulang kali. Puncaknya, para kader mengamuk dengan membanting kursi di lokasi dan melempar sesuatu ke pintu kaca hingga pecah.
Kongres HMI ricuh pun langsung terhenti dan semua kader berhamburan keluar. Polisi yang berjaga juga langsung masuk ke lokasi untuk mengamankan situasi agar kondusif. Akhirnya, Polda Jawa Timur mengamankan enam peserta Kongres HMI di Surabaya.
Keenamnya diamankan karena ricuh di tengah sidang. Keenam mahasiswa yang diamankan diduga telah melakukan aksi pelemparan kursi di Gedung Islamic Center Surabaya. Hal ini mengakibatkan kaca gedung pecah.
Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta mengatakan keenam orang yang diamankan, atas permintaan pihak panitia kongres HMI sendiri. Keenamnya kini tengah diperiksa untuk dimintai keterangan.
Pada Rabu (24/3), Kongres HMI memasuki pleno ke-3, untuk membahas pembagian sidang komisi, dan mengesahkan aturan di komisi. Pada pleno ke-3 ini berjalan cukup alot dan memakan waktu seharian.
Pada Kamis (25/3) dinihari, disepakati pleno ke-3 telah selesai dan memasuki pleno ke-4 yakni pembacaan aturan tata tertib pemilihan formatur dan calon ketua umum. Namun, pada siang harinya Kongres kembali ricuh.
Kali ini tim dari masing-masing kandidat ketua umum HMI saling pukul. Aksi saling pukul ini terjadi usai pilihan putaran pertama selesai. Para mahasiswa ini saling baku pukul di luar ruang forum Gedung Islamic Center sekitar pukul 12.00 WIB.
Puluhan peserta kongres tersebut saling pukul, saling dorong dan saling berkelahi. Rekan-rekan mereka mencoba melerai namun tak kuasa. Aksi ribut dan saling pukul ini berlangsung sekitar 30 menit. Diduga aksi ricuh itu terjadi karena masing-masing tim atau peserta merasa kecewa dengan kandidat lain. Ada lima kandidat yang maju dalam pemilihan ketua umum. Salah satunya Hassan Basri Basso, M Nur Aris Shoim dan Taufan Tuarita.
 Raihan Ariatama Terpilih Jadi Ketum PB HMI 2021-2023/Foto file: Amir Baihaqi |
Putaran pertama mengharuskan setiap kandidat mengumpulkan 20 suara. Ternyata ada satu kandidat yang tak bisa maju ke putaran kedua, karena hanya mengumpulkan 13 suara. Usai aksi saling baku pukul selama 30 menit dan dipisahkan teman-temannya, mereka kembali masuk ke gedung. Para kader kembali ke dalam gedung dan melanjutkan sesi putaran kedua. Hingga pukul 13.00 WIB, kondisi telah kondusif.
Akhirnya Kongres XXXI HMI menetapkan ketua umum (Ketum) baru di Surabaya. Ketum Pengurus Besar (PB) HMI periode 2021-2023 itu yakni Raihan Ariatama.
Dari lima kandidat yang bertarung di putaran pertama, hanya empat kandidat yang layak masuk putaran kedua karena memperoleh 20 dukungan suara. Keempat kandidat itu yakni Raihan 82 suara, Ichya 40 suara, Robi 34 suara dan Arimin suara.
Namun sebelum pemilihan putaran kedua dimulai, ketiga kandidat lainnya memutuskan mengalihkan suaranya ke Raihan. Sehingga Raihan ditetapkan sebagai ketua terpilih secara aklamasi.
"Memutuskan menyatakan saudara Raihan Ariatama sebagai ketua umum PB HMI periode 2021-2023," kata ketua sidang saat membacakan keputusan di Gedung Islamic Center, Kamis (25/3/2021).
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini