Kasat Reskrim Polresta Banyuwangi, AKP Mustijat Priyambodo enggan menjelaskan benda apa yang ditemukan dalam olah TKP tersebut. Namun benda tersebut, kata Mustijat, sudah dikirimkan ke Laboratorium Forensik (Labfor) Cabang Surabaya.
"Jangan dulu lah. Memang kita menemukan benda mencurigakan yang bisa membuat kasus ini terang benderang. Tapi benda itu kami kirim ke labfor cabang Surabaya," ujarnya kepada wartawan, Rabu (24/3/2021).
Selain benda misterius itu, kata Mustijat, polisi juga mengirimkan wajan dan cabai rawit yang diduga dicat itu ke labfor.
"Kita ambil sampel kita lakukan pemeriksaan di labfor ada yg benda yang kita curiga. Kita masih menunggu dari labfor," tambahnya.
Dalam olah TKP yang digelar hari ini, Rabu (24/3/2021) polisi melakukan 13 adegan yang diperankan oleh Suryati, pembeli cabai, mulai dari proses pembelian hingga pemostingan video yang dilakukan Agung Prasetyo Hadi, (31), melalui akun Facebook Agung Emfet Putra.
Mustijat menambahkan, olah TKP ini dilakukan untuk mengetahui kronologis kejadian. Karena, selain menindaklanjuti adanya cabai yang diduga dicat, pihaknya juga menindaklanjuti pengaduan dari pedagang cabai, SN dan pemasok cabai, R.
Langkah Polresta Banyuwangi melakukan pemeriksaan terhadap penjual dan pembeli cabai dicat di Banyuwangi, lantaran keduanya melakukan pelaporan.
Sebelumnya, pelaporan dilakukan oleh Agung Prasetyo Hadi, (31) warga Desa Karetan, Kecamatan Purwoharjo lantaran sang nenek Suryani (73) membeli cabai rawit yang diduga dicat kepada pedagang sayur keliling, SN. Dihari yang sama, SN dan R melaporkan pencemaran nama baik yang dilakukan Agung Prasetyo Hadi, pemilik akun Facebook Agung Emfet Putra Blambangan.
Sebelumnya, viral sejumlah video yang tentang cabai rawit yang diduga dicat. Dalam video itu digambarkan cabai yang sedang ditumis mengeluarkan cairan warna oranye kemerahan. Semakin lama, cairan itu terlihat semakin mengental.
Pembuat video juga berkomentar tentang kondisi cabai rawit tersebut sambil mengaduk-aduk cabai yang ditumis
"Lombok iso dicet lho. deloken to. ati-ati tenan dulur-dukur kabeh konco2 kabeh lek ngumbah sing tenana. Deloken iki lho cet iki lho. cat oren warna lombok iki lho (Lombok bisa dicat lho. Lihatlah. Hati-hati saudara-saudata semua, teman-teman semua. Kalau mencuci yang bersih. Lihatlah ini kan cat. Cat warna Oren Lombok)," ujar pria dalam video tersebut.
Seperti diketahui saat ini harga cabai rawit di pasaran memang sedang melambung tinggi. Harganya sempat menyentuh angka Rp 110 ribu per kilogram.