"Persoalan penangkapan yang dilakukan oleh kepolisian itu wajar-wajar saja," tutur Hassan Basri Basso salah satu kandidat ketua umum Kongres XXXI HMI di Surabaya, Rabu 24/3/2021).
"Yang tidak wajar sebenarnya ketika forum kongres dilaksanakan itu yang dihadiri peserta dari cabang-cabang. Kongres HMI ini kan kongres keputusan tertinggi. Sehingga dapur kita itu tidak boleh dimasuki oleh pihak-pihak eksternal. Itu salah," imbuhnya.
Menurut Hassan, dalam penangkapan enam peserta itu, polisi tidak bisa disalahkan. Namun dalam hal ini yang paling bertanggungjawab yakni panitia penyelenggara karena tidak bisa mengontrol forum kongres.
"Kami tidak menyalahkan pihak kepolisian dalam kasus penangkapan tersebut. Yang kita salahkan adalah panitia, SC, MPK yang kemudian tidak bisa mengontrol forum tertinggi dari HMI," tandas Hassan.
Sebelumnya, Polda Jawa Timur mengamankan enam peserta Kongres XXXI HMI di Surabaya. Pengamanan Kongres HMI di Gedung Islamic Centre Jalan Dukuh Kupang ini dilakukan imbas kericuhan yang terjadi di tengah sidang, Selasa (23/3/2021) malam.
Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta mengatakan enam orang yang diamankan saat Kongres HMI ricuh, atas permintaan pihak panitia kongres sendiri. Keenamnya kini tengah diperiksa untuk dimintai keterangan.
"Ada miskomunikasi di antara mereka, kami amankan enam orang dan sekarang masih dalam pemeriksaan," kata Nico di Surabaya, Rabu (24/3/2021). (iwd/iwd)