"Banyuwangi adalah sentra cabai nasional. Terkait viral ada cabai dicat, kami yakin itu hanya oknum yang ingin mengambil keuntungan. Jika itu benar, kita semua menyesalkan. Kita percayakan proses penyelidikannya ke pihak kepolisian," kata Bupati Ipuk kepada detikcom usai membagikan bibit cabai ke kelompok wanita tani di Desa Setail, Senin (22/3/2021).
Menurut Ipuk, selain merugikan konsumen, tindakan itu akan merugikan para petani dan pelaku usaha cabai di Banyuwangi. Mengingat Banyuwangi sebagai salah satu sentra cabai di Indonesia.
"Sebenarnya tidak perlu melakukan hal tersebut, produksi cabai di Banyuwangi sangat berlimpah. Kami yakin, ini hanya kelakuan oknum. Petani Banyuwangi sangat dirugikan dengan tindakan itu. Dan saya yakin itu bukan tindakan petani, karena tidak mungkin petani melakukan hal yang merugikan dirinya sendiri," kata Ipuk.
Baca juga: Polisi Kirim Sampel Cabai Dicat ke BPOM |
Ipuk menambahkan pihaknya terus mendorong pertanian organik di Banyuwangi. Di setiap kecamatan dibagikan sekitar 800 liter pupuk organik yang digunakan untuk pertanian pangan maupun hortikultura.
"Termasuk untuk tanaman cabai. Seperti di Wongsorejo yang telah menunjukkan hasil, selain produktivitasnya meningkat juga tanaman lebih sehat dengan pupuk organik," kata Ipuk.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi Arief Setyawan menambahkan, sejak Desember 2020 lalu, pihaknya sudah mendorong warga memenuhi kebutuhan pangan harian dengan memanfaatkan pekarangan rumah (program pekarangan pangan lestari). Selama empat bulan terakhir, Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi membagikan 22.265 bibit tanaman cabai kepada wanita kelompok tani untuk ditanam di pekarangan rumahnya.
"Terutama kami khususkan pada ibu rumah tangga pra sejahtera. Selain mendapat bantuan benih tanaman pangan dan sayuran untuk ditanam di halaman rumahnya, mereka juga kami beri pupuk organik pula," kata Arief.
Ditambahkan Oleh Kepala Bidang hortikultura pada Dinas Pertanian dan Pangan, Ilham Juanda, memanfaatkan pekarangan rumah P2PL (program pekarangan pangan lestari) juga dilakukan di Desa Karetan Kecamatan Purwoharjo. Dinas Pertanian dan Pangan sebenarnya sudah bergerak cepat mengadakan kegiatan peningkatan dan percepatan produksi cabe rawit. Mereka menggelar kegiatan pelatihan dan Pemberian stimulan bibit cabe dan POC (Pupuk Organik Cair) dilakukan di kelompok tani Marga Tani desa Karetan Kecamatan Purwoharjo untuk pemanfaatan pekarangan.
"Kita langsung ke TKP adanya cabai yang diduga dicat. Respons baik dari kelompok tani ingin kegiatan ini berlanjut. Karena pemanfaatan pekarangan bisa membuat masyarakat tidak tertipu dengan oknum yang bermain curang. Kita yakin itu ulah oknum yang ingin menaikkan harga tapi merugikan konsumen. Mereka tidak percaya jika petani yang melakukan hal itu," pungkasnya. (iwd/iwd)