"Hanya 8 yang masih COVID-19 positif," kata Ketua DPD PPNI Kota Surabaya, Misutarno SKepNs saat dihubungi detikcom, Rabu (17/3/2021).
Dia menyebut di Hari Perawat Nasional ini jumlah perawat yang terpapar angkanya jauh dari total perawat yang ada.
Sementara untuk santunan, baik dari pemerintah maupun organisasi profesi sudah diberikan. Baik mulai level DPD Kota Surabaya, DPW PPNI Jawa Timur dan DPP PPNI Pusat, perawat yang meninggal semuanya sudah mendapatkan santunan sesuai dengan kemampuan organisasi profesi.
"DPD Kota Surabaya mampu memberikan Rp 1 juta, DPW PPNI Jawa Timur Rp 1,5 juta dan DPP PPNI pusat Rp 5 juta itu sudah diberikan semuanya," ujarnya.
Sementara insentif bulanan kepada perawat sesuai dengan RS masing-masing. Selain itu juga didata terlebih dahulu apakah yang bersangkutan melayani COVID-19 atau tidak.
Dia mengaku berterima kasih karena semua perawat atau nakes sudah divaksin. Dia berharap perawat pendidikan yang mengajar dan terkadang masuk ke RS juga perlu mendapat vaksin.
"Saya minta dibantu bagaimana teman-teman kita yang di pendidikan itu juga mendapatkan vaksin," katanya.
Pasalnya, ia melihat di daerah lain sudah mendapat vaksin. Namun perawat pendidikan di Surabaya belum mendapat vaksin. Kecuali perawat di pelayanan 96% sudah divaksinasi.
"Yang saya inginkan teman-teman yang ada di pendidikan mohon diberikan vaksin, karena di daerah lain banyak yang sudah vaksin. Saya sudah menerobos ke Dinas Kesehatan, jadi mohon diperhatikan. Perawat pendidikan ini penting mendapat vaksin. Karena selain dia pendidikan masuk ke pelayanan untuk melihat anak didiknya di dalam praktik. Meski saat ini belum, tapi dia kan kontak juga ini saya minta perhatiannya," pungkasnya. (fat/fat)