"Iya memang kejadian itu malam Minggu. Ceritanya pada saat itu memang dari 3 pilar ini, Polsek, Koramil sama Satpol PP melaksanakan kegiatan," terang Kapolsek Lakarsantri Kompol Arif Santoso kepada detikcom, Rabu (17/3/2021).
"Nah pukul 22.00 itu selesai akhirnya dari polsek melanjutkan kegiatan ke tempat lain," imbuh Arif.
Saat akan kembali itu, tutur Arif, Satpol PP dan Koramil kemudian melihat sejumlah pemuda dan warga sedang kumpul-kumpul di Balai RW. Mengetahui itu, petugas gabungan itu kemudian hendak membubarkan.
Namun, saat hendak dibubarkan itu, warga merasa tidak terima dengan bahasa dari petugas dan terjadi insiden pengusiran. Meski begitu, Arif menyebut usai insiden itu, warga kemudian membubarkan diri dan tidak ada masalah selanjutnya.
"Terus dari Satpol PP dan Koramil pada saat balik melihat ada kerumunan itu. Nah disampaikan kalau laporan yang saya terima, mungkin bahasanya tidak diterima warga. Jadi warga keberatan. Akhirnya dari Koramil sama Satpol PP komunikasi dengan Polsek, polsek ke sana dan disampaikan dengan baik-baik kemudian bubar," terangnya.
"Mungkin penyampaiannya yang kurang pas jadi mereka tidak terima. Tapi sudah selesai dan tidak ada masalah," lanjut Arif.
Arif juga membantah keterangan dalam video yang menyebut itu dilakukan pedagang kaki lima dengan petugas karena razia jam malam. Sebab menurutnya, saat itu hanya ada Karang Taruna setempat sedang kumpul acara makan-makan.
"Bukan, itu mereka Karang Taruna lagi kumpul-kumpul lagi acara makan. Gak ada masalah. Jadi memang waktu itu cuma penyampaiannya yang kurang pas. Tapi setelah komunikasi dengan polsek selesai. Langsung bubar," tandas Arif.
Sebelumnya, video warga mengusir petugas yang hendak membubarkan kerumunan di Surabaya viral di medsos dan aplikasi percakapan. Warga sudah jenuh dengan razia atau pembubaran kerumunan selama masa pandemi.
Video berdurasi 20 detik itu memperlihatkan mobil patroli Satpol PP bergerak perlahan. Di belakangnya para warga berjalan kaki berteriak mengusir petugas.
Dalam video itu ditulis keterangan pengusiran terjadi karena masyarakat sudah jenuh dengan razia jam malam pandemi COVID-19. Untuk itu para pedagang dan warga setempat kompak melakukan pengusiran petugas. (iwd/iwd)