"Yang 74 sehat tanpa gejala dan ada satu perawat meninggal," tutur Ketua Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kabupaten Ponorogo Edi Kusnanto kepada wartawan, Rabu (17/3/2021).
Edi mengatakan para perawat yang terkonfirmasi tersebut bertugas memberikan pelayanan kesehatan baik di rumah sakit maupun di Puskesmas.
"Selalu kontak dengan penderita. Meskipun sudah memakai APD mungkin imun ya karena terlalu capek," jelas Edi.
Untuk jam kerja, lanjut Edi, selama pandemi sebenarnya sudah terbagi dalam tiga shift. Tetapi ketika terjadi insiden seperti kematian, harus siap bekerja 24 jam.
Anggota PPNI Ponorogo, lanjut Edi, berjumlah 1.700 orang. Mereka pun sudah mendapatkan vaksinasi. Kecuali perawat yang terkonfirmasi positif COVID-19 harus menunggu 3 bulan.
"Yang perawat sudah bekerja dan terdaftar di PPNI dipastikan sudah divaksin dua kali dosis," tandas Edi.
Edi pun menambahkan untuk para perawat mendapat jaminan dari pemerintah. Untuk yang meninggal dunia mendapatkan santunan. Sedangkan saat sakit, perawatan gratis serta mendapatkan obat paket dari wilayah puskesmas masing-masing. Untuk tunjangan juga ada berdasarkan hitungan tersendiri.
"Harapannya mudah-mudahan perawat sebagai garda terdepan pelayan kesehatan khususnya dimasa pandemi ini kita tetap menjaga prokotol kesehatan, imun dijaga, gizi. Terus istirahatnya, stres juga. Insentif terus ada untuk menambah kesejahteraan dari anggota," pungkas Edi. (iwd/iwd)