Jembatan yang menghubungkan Dusun Ngipik, Desa Sumbersuko, Kecamatan Gempol dengan Dusun Mejasem, Desa Tawangrejo, Kecamatan Pandaan itu terakhir dibangun pada 1996. Jembatan ini berada di atas Sungai Kambeng atau Kali Putih yang berhulu di Prigen hingga Trawas, Mojokerto.
Pada awal Februari 2021, pemerintah desa sudah melaporkan tanda-tanda jembatan berpotensi ambruk. Jembatan sepanjang 25 meter dengan lebar 4,5 meter itu sudah retak tergerus di tiang penahan tengah maupun bagian samping.
"Menurut pengakuan kepala desa, jembatan sudah tergerus di tiang penahan tengah maupun samping jembatan pada hujan pertama yaitu bersamaan dengan kejadian di Desa Kepulungan (Kacamatan Gempol) awal Februari lalu," kata Camat Gempol Taufiqul Ghoni, Minggu (14/3/2021).
Kejadian di Desa Kepulungan yang dimaksud adalah banjir bandang yang memporak-porandakan Dusun Genuk Watu, Rabu (3/2). Banjir akibat luapan Sungai Kambeng saat itu menyebabkan 6 rumah hancur tersapu, 11 rumah mengalami kerusakan parah dan 13 rumah mengalami kerusakan sedang. Dua warga meninggal dunia terseret arus.
Menurut Camat Taufiqul Ghoni, tak ada korban jiwa dalam peristiwa jembatan ambruk pada pukul 14.30 WIB itu. Kerugian ditaksir Rp 500 juta.
"Jajaran Forkopimcam melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait dan melakukan pengamanan serta memasang papan peringatan tanda rambu-rambu jembatan tidak bisa dilewati, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Kami sudah melaporkan ke pemerintah daerah," pungkas Ghoni.
Seperti diberitakan, jembatan penghubung kecamatan di Kabupaten Pasuruan ambruk. Jembatan ambruk di bagian tengah usai diterjang arus Sungai Kambeng yang meluap akibat hujan lebat. (sun/bdh)