Inovatif, Di Tangan yang Tepat Kulit Kayu Jadi Tas Ciamik dan Bernilai Tinggi

Inovatif, Di Tangan yang Tepat Kulit Kayu Jadi Tas Ciamik dan Bernilai Tinggi

Chuk Shatu Widarsa - detikNews
Sabtu, 13 Mar 2021 10:35 WIB
Pengrajin asal Bondowoso Ini Ubah Kulit Kayu Jadi Tas Ciamik dan Bernilai Tinggi
Kulit kayu diubah jadi tas cantik (Foto: Chuk Shatu Widarsha/detikcom)
Bondowoso - Bagi masyarakat pada umumnya, kulit kayu dianggap sampah dan dinilai tak ada gunanya. Bahkan bisa langsung dibuang. Namun bagi seorang pegiat seni dan kerajinan di Bondowoso, bagian paling luar kayu ini dijadikan sebuah karya seni bernilai tinggi berupa tas tangan. Seperti apa?

Asesoris perempuan berupa tas kecil ini terbuat dari lembaran kain lantung. Lalu dipola dan dibentuk sedemikian rupa dan dijahit. Juga dengan benang khusus berbahan khusus, yakni serat pohon.

Setelahnya, tas berbahan dasar kulit kayu ini diberi asesoris tambahan sebagai pemanis tampilan. Bisa manik-manik, perca kain batik, sentuhan lukisan bermotif abstrak, maupun polesan lainnya.

Lantung merupakan lembaran berasal dari kulit pohon yang sudah berumur tua. Biasanya dari pohon karet, ibuh, kayu terap atau kedui. Pada zaman dulu, alat yang digunakan sebagai pemukul biasanya berupa tanduk kerbau. Namun saat ini sudah menggunakan kayu keras semacam alu.

Lembaran kulit kayu tersebut lantas dipukul-pukul hingga melebar, tipis, lunak, lembut, dan rata. Lembaran kulit yang menyerupai kain itu kemudian dibersihkan dengan sapu lidi, lalu dikeringkan dalam suhu panas tertentu.

Ide pembuatan tas berbahan kulit kayu itu muncul sekitar 5 tahun lalu saat Indah Anggraeni, warga Kademangan, Bondowoso, melihat sebenarnya banyak potensi di sekitarnya yang bisa digali. Tentunya dengan sentuhan kreativitas seni.

Apalagi, potensi sumber daya manusia di sekelilingnya juga dinilai banyak. Dengan kemampuan masing-masing. Misalnya, warga yang bisa menjahit, melukis, mengolah pernik, serta kemampuan lainnya. Sehingga, akan menjadi komposisi yang tepat jika digabungkan.

"Untuk bahan lembaran kain lantung saya memang masih mendatangkan dari luar daerah. Karena di sini belum ada," tutur Indah, saat ditemui detikcom di bengkel kerjanya, Sabtu (13/3/2021).

Ibu dua anak ini menjelaskan, dirinya lantas melibatkan warga sekitar sesuai kemampuannya masing-masing. Mereka lantas diberi panduan sedikit, dalam proses produksi asesoris tersebut.

"Finishingnya baru saya. Misal pemberian manik-manik hingga lukisan tangan maupun sentuhan seni lainnya, sebagai asesoris tambahan," terang dia.

Pengrajin asal Bondowoso Ini Ubah Kulit Kayu Jadi Tas Ciamik dan Bernilai TinggiKulit Kayu Jadi Tas Ciamik dan Bernilai Tinggi/ Foto: Chuk Shatu Widarsha

Hasil produksinya tersebut lantas mulai dipasarkan. Caranya dengan sering mengikuti pameran-pameran produk, workshop, dan lainnya. Bahkan hingga ke luar daerah, serta kota-kota besar lainnya.

Dampaknya, pesanan juga mulai berdatangan dari luar daerah, serta luar pulau dan mancanegara. Tak jarang, produksi tas kulit kayu tersebut dikirim ke sejumlah negara-negara Eropa, Amerika Serikat, serta beberapa negara lainnya.

Perkembangan terbaru, sebuah maskapai penerbangan nasional plat merah kemudian memberi kesempatan produk ini untuk dapat memajang dan memasarkan produknya di pesawat terbang maupun lounge-nya. Berupa sales on board (SOB), bersama sejumlah produk-produk lainnya.

Halaman 2 dari 2
(fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.