Polisi hingga saat ini belum menerima laporan dugaan kekerasan yang menimpa CSD (16), remaja perempuan yang juga mantan timnas sepak bola U-16. Ibu korban sendiri sudah memaafkan pelaku.
"Kami belum menerima laporan," ujar Kanit Reskrim Polsek Sukun Iptu Didik Sripurwanto saat dikonfirmasi awak media, Kamis (11/3/2021).
Kekerasan dialami CSD saat mengendarai motor di depan salah satu toko modern di Jalan Sudanco Supriyadi, Kecamatan Sukun, Kota Malang, Senin (8/3/2021), sekitar pukul 13.30 WIB.
Dalam video berdurasi 45 detik itu, tampak seorang pria mengendarai motor Honda Revo menepi ke pinggir jalan. Setelah itu, dia terlihat bersama dua remaja pengendara motor trail Kawasaki KLX.
Pria paruh baya diduga pelaku terlihat memakai jas hujan serta helm, wajah geram nampak dan kemudian memaki pengendara Kawasaki yakni korban yang saat itu sudah melepas helm.
Pengendara motor revo juga menendang roda depan motor Kawasaki KLX. Si pria itu pun berlaku kasar. Pelaku kemudian memukul kepala CSD, pria itu juga mencopot kunci kontak motor korban dan membuangnya.
Polsek Klojen sebelumnya telah menyelidiki tentang pengakuan pelaku yang mengaku seorang polisi yang berdinas di Polsek Klojen.
"Jadi informasi yang kami lidik, disitu kan ada sekilas gambaran. Kami dapat katakan, bahwa itu (pelaku penganiayaan) bukan anggota Polsek Klojen, yang kejadian terjadi di wilayah Sukun," ujar Kanitreskrim Polsek Klojen AKP Yoyok Ucuk dikonfirmasi terpisah.
Sementara itu, Diana, ibu kandung CSD telah memaafkan pelaku. Diana memaafkan pelaku setelah dirinya berhasil mengidentifikasi pria yang mengemplang putri keduanya itu.
"Saya sudah temukan siapa itu pelakunya, dari usaha mencari kesana kemarin dibantu juga dengan saudara lain," sebut Diana.
Diana menyebut hasil penelusuran dirinya berhasil mengungkap kode daerah dari nopol motor Honda Revo yang dipakai pelaku, yakni KT (Kalimantan Timur).
"Motornya plat KT, dari situ saya terus telusuri dan kemudian berhasil menemukan pelakunya. Saya sendiri yang menemukan," sebutnya.
Setelah berhasil bertemu dengan pelaku, Diana justru membatalkan niat untuk melapor kepada polisi. Karena Diana sendiri telah memaafkan pelaku dan mengembalikan semuanya kepada Tuhan Yang Maha Esa.
"Saya sudah memaafkan, biar nanti kan pasti ada karma dari perbuatannya," tegasnya.
Diana sendiri enggan membeberkan siapa pria yang terekam sudah melakukan kekerasan terhadap putri keduanya itu. Akan tetapi, Diana menegaskan, bahwa pelaku hanya menyaru sebagai anggota kepolisian, padahal tidak.
"Bukan polisi, tetapi hanya mengaku-ngaku sebagai polisi," pungkas Diana.