Nakes yang meninggal pukul 16.45 WIB itu bernama Asep Pristiwo Pranyoto Amd Kep. PNS berusia 47 tahun ini bertugas sebagai perawat di IGD COVID-19 sejak awal pandemi melanda Kabupaten Blitar.
Dirut RSUD Ngudi Waluyo Wlingi, Endah Woro Utami mengatakan, Asep merupakan hasil tracing dan testing rekan satu ruangan yang lebih dulu terdeteksi positif COVID-19.
"Ada 12 orang yang ditesting saat itu. Swab pertama Asep ini negatif. Lainnya justru positif. Ada yang bergejala dan dirawat di sini. Ada yang isolasi mandiri. Baru akhir 28 Februari, Asep demam, di swab positif dan masuk ICU sejak tanggal 2 Maret lalu," jawab Woro dikonfirmasi detikcom, Rabu (10/3/2021).
Woro menambahkan, Asep tidak bisa menerima vaksin. Karena masih menjalani terapi pengobatan saraf. Menurut Woro, penyakit saraf yang diderita Asep sebenarnya tidak tergolong komorbid. Namun tim medis tidak merekomendasikan Asep menerima vaksin karena tensinya cenderung tinggi.
Tiga hari terakhir, kondisinya makin menurun dan terpasang ventilator. Padahal, dia sudah mendapat donor plasma konvalesen dari seorang penyintas.
"Teman-temannya yang barengan Asep dirawat di sini, semua bisa kembali sehat. Kami sudah maksimal memberikan pengobatan, dia juga sudah dapat donor plasma konvalesen. Tapi kondisinya makin menurun dan terpasang ventilator. Tadi pukul 16.25 WIB nyawanya tak dapat kami selamatkan," ungkap Woro terdengar tak dapat menutupi kesedihannya.
Meninggalnya Asep, merupakan kematian kedua nakes di garda depan penanganan virus Corona rumah sakit pemerintah Kabupaten Blitar ini. Sebelumnya, seorang perawat bernama Erny Kusuma Sukma Devi juga meninggal terinfeksi virus Corona. Perawat berusia 33 tahun ini sudah terinfeksi COVID-19 sejak 6 Februari 2021. Erny mengalami gejala klinis dan hasil swab tesnya terkonfirmasi positif COVID-19. Erny meninggal pada Minggu (14/2) pukul 09.15 WIB.
"Mohon doanya, semoga ini yang terakhir. Kami selalu berusaha yang terbaik," pungkas Woro. (fat/fat)