"Benar dr Saiful Bahri meninggal dunia di RS Lavalatte Malang, setelah sebelumnya dirawat di RSUD Dr Mochammad Saleh, Kota Probolinggo," ujar Kepala Jubir Satgas COVID-19 Kabupaten Probolinggo, dr Dewi Veronica kepada wartawan di lokasi.
Dia menambahkan nakes meninggal ini diperkirakan terpapar karena sering kontak dengan pasien COVID-19, di salah satu hotel Kecamatan Gending, yang dijadikan rumah isolasi.
Kedatangan ambulan membawa almarhum disambut tangis keluarga. Bahkan ada yang jatuh pingsan di halaman Pendopo Bupati Probolinggo, Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Mayangan.
Sementara jenazah almarhum dibawa menuju pendopo bupati untuk disalatkan teman, keluarga dan tokoh agama. Ambulance yang membawa jenazah dilepas langsung Bupati Probolinggo, Puput Tantriana Sari, dihadiri para medis se-Kabupaten Probolinggo.
Usai disalati, ambulan yang membawa almarhum menuju TPU di Kecamatan Leces, Kabupaten Probolinggo, berdekatan dengan tempat tinggalnya.
"Kami sangat berduka dan merasa kehilangan para pejuang kesehatan di saat pandemi Corona melanda. Selama kenal 7 tahun dan bertugas 5 bulan menjadi kepala rumah ICU isolasi pasien COVID-19 di Hotel Sari Indah, Jalur Pantura Gending sangat baik. Semoga keluarga diberi ketabahan atas meninggalnya almarhum," Bupati Probolinggo, Puput Tanriana Sari.
Puput berharap para nakes lebih berhati-hati saat menangani dan merawat pasien COVID-19. Selalu menerapkan protokol kesehatan, agar tidak ada korban.
"Kami berharap para pejuang kesehatan garda depan penanganan COVID-19, dan tenaga kesehatan untuk lebih protokol kesehatan saat merawat pasien COVID-19, agar tidak terpapar. Semoga tidak ada korban seperti almarhum dan penyebaran COVID-19 segera berakhir," tegas Bupati Probolinggo.
Hingga kini data dari Dinkes Kabupaten Probolinggo, orang terpapar COVID-19 total 2.897 orang, 2.617 pasien sembuh dari COVID-19, masih dirawat 118, dan meninggal 162 orang.
(fat/fat)