Lansia Rentan Terpapar Corona B117, Prof Nidom: Vaksin Bantu Bentuk Antibodi

Lansia Rentan Terpapar Corona B117, Prof Nidom: Vaksin Bantu Bentuk Antibodi

Esti Widiyana - detikNews
Minggu, 07 Mar 2021 18:29 WIB
Ketua Tim Riset Corona dan Formulasi Vaksin dari Professor Nidom Foundation (PNF), Prof dr Chairul Anwar Nidom
Prof dr Chairul Anwar Nidom (Foto: Esti Widiyana/File)
Surabaya - Virus baru Corona B117 yang sudah masuk di Indonesia sejak Rabu (3/3) kini menjadi pusat perhatian. Kelompok usia rentan terpapar virus Corona B117 ini adalah lansia di atas 60 tahun.

Ketua Tim Riset Corona dan Formulasi Vaksin dari Professor Nidom Foundation (PNF), Prof dr Chairul Anwar Nidom menjelaskan alasan mengapa lansia rentan terinfeksj virus baru ini. Menurut Nidom, kelompok usia itu faktornya karena organ-organ di dalam tubuh sudah menurun fungsinya.

"Sehingga tatkala dia infeksi oleh virus maka kegiatan organ itu tidak maksimal lagi. Jadi orang-orang di atas 60 tahun daftar penyakit dan keluhan semakin banyak. Maka lebih rentan kepada kelompok usia tua," kata Nidom saat dihubungi detikcom, Minggu (7/3/2021).

Namun hal tersebut bisa dicegah dengan vaksin COVID-19 yang saat ini masih berjalan. Sebab, kemampuan lansia untuk menghasilkan antibodi yang baik dinilai lebih rendah.

"Kadang-kadang ada pemikiran tidak begitu efektif. Tapi ternyata orang lansia itu lebih banyak yang takut mati. Makanya didorong diberikan vaksin semua yang bisa bantu bentuk antibodi. Akhirnya, yang tadinya cuman sampai 59 tahun diubah, vaksin yang sama bisa untuk orang tua," jelas Nidom.

Berbeda halnya dengan usia muda, mereka bisa melawan virus dengan antibodi yang baik. Terlebih jika sudah disuntik vaksin, karena proses kemampuannya bisa menghadapi penyakit yang lemah.

"Oleh karena itu didorong untuk vaksin. Metabolisme vaksin di dalam tubuh bisa berjalan dengan baik, karena organnya masih berjalan dengan bagus," ujarnya.

"Tapi kalau orang sudah 50 apa lagi 60 tahun ke atas, itu kemampuan organ-organ dalam metabolisme tubuh, terutama pembentukan antibodi rendah. Makanya mereka sering sakit dan sebagainya," pungkas Nidom. (iwd/iwd)

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.