Keduanya dilantik Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi, Jumat (26/2/2021). Bupati Ipuk menegaskan akan lebih banyak berada di lapangan untuk memastikan berbagai program yang dicanangkan berjalan dengan baik.
"Kami akan lebih banyak berada di lapangan. Kira-kira, 70 persen di lapangan, yang 30 persen di kantor. Masyarakat membutuhkan respons cepat, terutama pada problem-problem sosial dan ekonomi mendasar seperti soal pangan, pendidikan, dan kesehatan," tegas Bupati Ipuk usai pelantikan.
Hal itu dilakukan untuk lebih cepat dan tepat dalam memberikan solusi untuk masyarakat.
"Kami akan fokus mengantor di desa. Kami kurangi kerja di kantor, dan kami akan lebih banyak kerja di lapangan. Kami, saya dan Pak Sugirah, akan ngantor di desa masing-masing dua kali dalam sepekan," kata Bupati Ipuk.
"Jadi nanti dari desa, kami akan mengoordinasikan berbagai masalah di sana, menyelesaikan masalah jangka pendek dan menyiapkan solusi strategis untuk masalah jangka menengah-panjang," papar Ipuk.
Terkait program 100 hari, Ipuk-Sugirah memfokuskan pada penanganan pandemi COVID-19 dan pemulihan ekonomi.
"Tadi Gubernur Jatim Ibu Khofifah memberi pesan penting, agar penanganan pandemi dan pemulihan ekonomi menjadi prioritas. Kami siap menjalankan arahan Ibu Gubernur, dan menyukseskan program Pemprov Jatim untuk disinergikan dengan program Pemkab Banyuwangi agar dampaknya semakin optimal ke masyarakat," jelas alumnus Universitas Negeri Jakarta tersebut.
(fat/fat)