Sapto Andriyono, peneliti (FPK) Unair mengungkapkan ada empat dugaan yang menyebabkan puluhan mamalia laut tersebut terdampar hingga mati. Pertama karena adanya fenomena alam ekstrem seperti badai La Nina dan El Nino yang diduga turut mengubah sistem sonar paus.
"Fenomena alam La Nina dan El Nino juga memungkinkan perubahan magnetik di laut. Perubahan itu dapat berpotensi mengubah sistem sonar pada paus," beber Sapto dalam keterangan resminya yang diterima detikcom, Kamis (25/2/2021).
Menurut Sapto, peristiwa paus terdampar pernah terjadi sebelumnya pada 2016 di perairan Probolinggo. Saat itu dilaporkan 10 paus dari 32 ekor yang terdampar mati. Dan hal itu sangat memungkinkan serupa dengan yang ada di Bangkalan.
![]() |
Sedangkan yang kedua, lanjut Sapto, ada dugaan paus terdampar di Bangkalan tersebut terdampar dan mati karena dipengaruhi tingkah laku, umur dan penyakit. Untuk faktor ini, ia mengaku masih meneliti dan mengkaji lebih lanjut.
"Ini kami juga terus meneliti terkait itu (tingkah laku, umur dan penyakit)," tutur pria yang juga wakil dekan FPK itu.
Adapun penyebab yang ketiga, Sapto menyebut karena masalah pencemaran dari daratan seperti plastik. Sampah itu diduga turut membuat puluhan paus itu stres hingga akhirnya bermigrasi dan mencari daerah yang tenang dan aman sehingga terdampar di Bangkalan.
![]() |
"Dengan kondisi sedimentasi yang tinggi dan pencemaran domestik berupa sampah dan plastik yang juga tersebar, ini menjadikan tingkat stres paus-paus yang terdampar sangat tinggi," jelas Sapto.
Terakhir, dugaan paus terdampar dan mati karena adanya aktivitas manusia yang berkerumun. Itu terbukti dari sejumlah video amatir warga di pantai tampak asyik berfoto bahkan dengan menunggangi paus-paus tersebut. Karena kondisi itu juga mampu membuat paus semakin stres dan menggangu lubang pernapasannya.
"Belum lagi warga yang berkerumun di sekitar paus yang mencoba memberikan pembasahan, namun kemungkinan dilakukan pada bagian dekat blow hole (Lubang pernapasan terletak berdekatan dengan bagian depan kepala dan condong ke kiri). Ini malah menyebabkan mamalia laut stres akibat sulit bernafas," tandas Sapto.
Simak Video: Puluhan Ekor Paus Terdampar di Pantai Bangkalan Madura
(iwd/iwd)