Wadir Polairud Polda Jatim AKBP Mustofa mengaku Jawa Timur termasuk provinsi yang mendapat atensi penanganan bencana alam. Hal tersebut didasari dari prakiraan BMKG dan kejadian banjir di beberapa wilayah di Jawa Timur. Seperti Jombang, Lamongan dan sebagian wilayah Bojonegoro.
"Maka kita melakukan pengecekan peralatan kembali, apalagi dalam beberapa hari ke depan tanggal 24, 25, 26 ramalan BMKG kan cuaca di Jawa Timur kurang bersahabat," kata Mustofa kepada wartawan, Rabu (24/2/2021).
"Kami menyiapkan peralatan, menyiapkan personel mengecek kesiapsiagaan penanggulangan bencana. Jadi ketika ada penanggulangan bencana, Ditpolairud Polda Jatim siap diberangkatkan ke lokasi bencana tersebut," tambahnya.
Menurut Mustofa, selain kesiapan personel, kesiapan peralatan untuk menunjang penanganan juga telah disiapkan. Mulai perahu karet, perahu dayung, peralatan SAR, menyelam termasuk peralatan kompas.
"Kemampuan yang kita miliki, yang pertama pasti kemampuan SAR ataupun evakuasi membantu masyarakat berkaitan dengan penanganan banjir. Kita mengevakuasi daerah-daerah yang manakala tidak bisa dijangkau dengan kapal besar, kita menggunakan perahu karet. Yang jelas anggota kami Ditpolairud Polda Jawa Timur memiliki kualifikasi SAR khususnya evakuasi bencana banjir," ungkap Mustofa.
Dalam respon cepat untuk penanganan bencana banjir di beberapa daerah, sebanyak 2 pleton atau 60 personel serta peralatan disiagakan untuk respon cepat.
"Yang jelas ada beberapa daerah yang menjadi atensi BMKG, contohnya yang saat ini masih proses pengeringan mungkin di Jombang, kemudian Lamongan dan beberapa jalur yang dilewati Sungai Bengawan Solo yang patut kita waspadai," ungkap Mustofa.
Tidak hanya itu, Ditpolairud Polda Jatim menyiagakan 15 perahu karet untuk penanganan bencana banjir, yang disebar di jajarannya. (fat/fat)