Pantauan di lokasi, tenda-tenda darurat di tanggul Sungai Brantas Desa Bandar Kedungmulyo sudah sepi. Deretan tanggul ini menjadi salah satu tempat pengungsian korban banjir Jombang sejak Kamis (4/2). Kondisi yang sama di tempat pengungsian SDN Bandar Kedungmulyo 2.
Korban banjir Jombang, Ikhwan (43), mengaku pulang dari pengungsian di tanggul Sungai Brantas sejak Sabtu (20/2) pagi. Karena banjir yang merendam tempat tinggalnya di Dusun Kedunggabus, Desa Bandar Kedungmulyo telah surut total.
"Sebelumnya saya mengungsi di tanggul bersama dua anak dan istri dan dua orang tua, total selama 15 hari," kata Ikhwan kepada wartawan di lokasi, Senin (22/2/2021).
![]() |
Meski tak lagi ditempati, tenda-tenda darurat di tanggul Sungai Brantas belum dibongkar oleh warga. Menurut Ikhwan, barisan tenda tersebut akan dibongkar setelah sejumlah tanggul yang jebol tuntas dibenahi.
"Saya masih khawatir karena tanggul yang jebol belum selesai diperbaiki. Tenda darurat tidak dibongkar buat jaga-jaga kalau banjir lagi," terangnya.
Kepala Desa Bandar Kedungmulyo Zainal Arifin menjelaskan, tanggul Avour Mekikis yang jebol sepanjang 100 meter telah selesai diperbaiki. Saat ini pihaknya mendata kerusakan lainnya akibat banjir Jombang. Mulai dari rumah penduduk, jalan-jalan kampung, hingga saluran irigasi.
"Kami data dulu untuk kami laporkan ke Pemda. Terserah Pemda mana dulu yang dibenahi," jelasnya.
Camat Bandar Kedungmulyo Mahmudi juga menyatakan masih mendata jumlah lahan pertanian yang gagal panen akibat banjir. Terkait infrastruktur, data sementara ada dua jembatan Sungai Konto yang putus di Desa Brodot dan Barongsawahan.
"Sementara ini masih swadaya masyarakat membenahi jembatan yang putus," ungkapnya.
Mahmudi membenarkan perbaikan tanggul Avour Mekikis yang jebol sepanjang 100 meter telah selesai. Begitu juga tanggul Avour Besuk di Desa Bandar Kedungmulyo.
"Tanggul Avour Besuk di Prayungan, Desa Gondang Manis dan dua titik jebol di Desa Brangkal dalam proses perbaikan," tandasnya. (iwd/iwd)