Nelayan hilang itu bernama Sawawi (25), warga Dusun Guwa, Desa Jadung, Kecamatan Dungkek. Ia hilang saat menjaring ikan bersama temannya Moh Hotib (32).
Keduanya berangkat melaut pada Sabtu (20/2) sekitar pukul 23.00 WIB. "Korban Sawawi berangkat melaut bersama temannya Moh Hotib, berdua," kata Humas Polres Sumenep, AKP Widiarti, Minggu (21/2/2021).
Dua nelayan tersebut hendak mencari cumi-cumi menggunakan jaring tarakat di perairan desa setempat. Mereka biasa menjaring ikan di pinggiran dangkal atau di kedalaman air sedada. Posisi korban Sawawi memegang jaring di tengah, sedangkan temannya Moh Hotib di pinggir.
Ketika jaring ditarik, korban dipanggil oleh temannya namun tidak menjawab. Setelah jaring ditarik ternyata korban tidak ada. Akhirnya temannya melapor ke keluarga untuk dilakukan pencarian bersama-sama.
"Sewaktu jaring tarakat ditarik oleh saksi atau temannya, ternyata yang ikut hanya jaring tarakatnya. Sedangkan korban Sawawi tidak ada dan dipanggil oleh saksi namun tidak ada," imbuh Widiarti.
Pencarian dilakukan oleh Satpolair Polres Sumenep bersama sejumlah nelayan setempat. Mereka melakukan penyisiran di sekitar lokasi, Desa Jadung. Namun hingga sore korban belum ditemukan.
Kejadian ini menambah jumlah kecelakaan laut dan nelayan hilang di Sumenep. Sebelumnya, tiga nelayan asal Desa Lobuk, Kecamatan Bluto mengalami kecelakaan dan dinyatakan hilang, setelah kapalnya KM Brasil 2 tenggelam akibat dihantam gelombang, dan sampai sekarang ketiga korban belum ditemukan.
(sun/bdh)