Enam desa yang banjir tersebut di antaranya Desa Bojoasri, Tiwet dan Gambuhan Blajo di Kecamatan Kalitengah dan 3 desa di Kecamatan Turi seperti Desa Pomahan Janggan, Kemlagi lor dan Desa Kepudi bener.
Salah satu warga Kecamatan Kalitengah, Mahmud mengakui jika banjir Lamongan kembali datang setelah sempat surut selama beberapa hari. "Sempat surut, namun banjir lagi karena curah hujan tinggi," kata Mahmud kepada wartawan, Sabtu (20/2/2021).
Selain jalan dusun, jalur desa dan jalur poros kecamatan juga terendam banjir. Selain itu tambak dan ratusan rumah warga juga kembali tergenang. Padahal, warga baru saja merasakan surutnya banjir. Aktivitas warga pun kembali terbatas karena ketinggian air antara 30- 50cm.
"Banjir yang menggenangi jalan ketinggian airnya antara 30 cm hingga 50 cm," ujar Mahmud.
Sememtara hal yang sama juga diakui warga Kecamatan Turi, Sri. Sri menyebut, jalan depan Pasar Kiringan juga sudah terendam banjir kembali setelah sempat surut beberapa hari lalu. Akibatnya, kata Sri, banyak motor warga terutama motor matic mogok karena nekat menerjang banjir.
"Banyak yang mogok karena nekat menerjang banjir pakai motor," imbuhnya.
Warga lainnya, Tohari berharap banjir di Lamongan yang kerap terjadi setiap tahun ini segera mendapat solusi. Sebab, warga terutama petani juga dihadapkan kerugian yang tidak sedikit. "Tambak-tambak terendam banjir, tentu saja petani merugi," pungkasnya. (fat/fat)