"Terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak termasuk para nelayan dan relawan, sehingga masalah paus yang terdampar ini bisa segera kita atasi bersama. Ini adalah wujud rasa cinta dan peduli kepada lingkungan dan makhluk hidup di sekitar kita," ujar Khofifah di Gedung Negara Grahadi, Sabtu (20/2/2021)
Khofifah menambahkan, saat ini pihaknya berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mengetahui penyebab mamalia laut itu terdampar dan mati. Hal itu dilakukan sebagai upaya pencegahan terjadinya lagi peristiwa paus yang terdampar dan mati.
"Kami akan terus meng-update Untuk sampel ikan paus mati yang dilakukan oleh Fakuktas Kedokteran Hewan (FKH) Unair. Hasil penelitian ini penting sebagai rekomendasi, agar kita bisa melakukan pencegahan sehingga tidak sampai terjadi kejadian yang sama," jelas Khofifah.
Sebelumnya, usai mendengar ada puluhan paus terdampar dan mati, Khofifah langsung gerak cepat dengan datang ke lokasi. Di lokasi, mantan menteri sosial itu menginstruksikan paus-paus yang mati agar segera dikubur di bibir pantai.
Untuk prosesnya, Pemprov Jatim membantu dengan menerjunkan sua alat berat langsung ke Modung, Bangkalan. Alat-alat berat itu kemudian digunakan menggali lubang untuk mengubur paus yang mati.
Lokasi penguburan paus sendiri berada sekitar 70 meter dari bibir pantai. Sedangkan kedalaman lubang yakni 5 meter. Jarak dan kedalamam itu ditentukan agar nantinya air laut tidak masuk dan menggerus tanah tempat paus dikuburkan.
Adapun proses penguburan paus dilakukan sekitar pukul 06.30 WIB hingga pukul 10.00 WIB dengan dibantu sejumlah pihak terkait. Adapun pihak yang terlibat antara lain Balai Besar KSDA Jatim, perwakilan Kementrian Lingkungan Hidup, TNI, Polri, FKH Unair, para relawan, pegiat lingkungan dantokoh masyarakat setempat. (fat/fat)