Sekretaris Deradikalisasi PC GP Ansor Banyuwangi Sofyan Ahda Alex mengatakan pihaknya masih melakukan lobby kepada Gus Miftah untuk menjadi keynote speaker dalam acara seminar perdukunan.
"Kalau kontak sudah tapi dengan asisten beliau. Sudah dalam proses lobiying. Sebenarnya, kita juga ada salahnya, split saja komunikasinya," ujar Sofyan kepada wartawan, Jumat (19/2/2021).
Bahkan, menurut Sofyan, negosiasi sudah membahas tentang nominal bisyaroh atau honorarium.
"Sudah mengarah pada nominal bisyaroh. Dipikir sama teman-teman sini itu sudah clear. Padahal di sana belum dikomunikasikan dengan abah (Gus Miftah). Nunggu momen matur dengan Gus Miftah sing penak ngoten karena beliaunya juga sibuk. Belum klik dengan beliaunya," katanya.
Pasca-viralnya pamflet tersebut, Sofyan mengaku GP Ansor Banyuwangi sudah kontak langsung dengan Gus Miftah. Namun, Gus Miftah menolak menjadi keynote speaker dalam acara tersebut karena tema yang diangkat masalah perdukunan.
"Sudah kontak sama Gus Miftah langsung. Suruh nyari judul yang lain, nyari momen yang lain, nyari tema yang lain beliau bisa hadir di web zoom. Untuk acara ini tidak bisa. Karena judulnya ngeri. Ndak sambung dengan judulnya dengan temanya," tutupnya.
Pamflet itu beredar di Banyuwangi sejak beberapa waktu lalu. Namun, hari ini, Jumat (19/2/2021) muncul permintaan klarifikasi Gus Miftah, melalui akun medsos-nya.
"Klarifikasi........ saya tidak ada konfirmasi dengan acara ini, saya tidak tahu sebelumnya, kok nama saya ada di dalamnya ya?" tulis Gus Miftah di akun instagramnya.
Dalam pamflet tersebut, muncul foto Gus Miftah sebagai salah satu keynote speaker. Selain Gus Miftah, juga tercantum nama Gus Rofiq selaku staf ahli supranatural Gus Dur sebagai keynote speaker.
Pamflet tertera logo PC GP Ansor Banyuwangi, Matan Banyuwangi, dan Perdunu. Kemudian terdapat tulisan Seminar Internasional bersama Ansor Banyuwangi Mewujudkan Perdamaian Dunia,
Selain dua pemateri diatas, adapula pemateri yakni Mochtar Nabeel (Pengamat Supranatural dari Universitas Al-Azhar), Abdul Fatah Hasan (Ketua Umum Perdunu), Fatchan Himami Hasan (Bendum PC GP Ansor Banyuwangi), dan Ali Nurfatoni (Sekjen Perdunu).