Mi ayam tersebut dipastikan polisi bukan berasal dari dapur umum. Mi ayam tersebut berasal dari bantuan warga.
"Memang mi ayam bukan dari dapur umum melainkan dari masyarakat umum yang memberi bantuan," ujar Kapolres Nganjuk AKBP Harviadhi Agung Pratama saat dikonfirmasi detikcom Jumat (19/2/2021).
Terkait kasus keracunan massal tersebut, kata Harvi, pihaknya telah mengantongi nama pemberi bantuan mi ayam tersebut. Pemberi bantuan mi ayam tersebut, lanjut Harvi, akan dilakukan pemeriksaan mendalam.
"Kami sudah kantongi nama pemberi sumbangan mi ayam itu dan akan kita panggil untuk pemeriksaan mendalam," kata Harvi.
Sementara itu Kasat Reskrim Polres Nganjuk AKP Nikolas Bagas mengatakan bahwa pengirim bantuan mi ayam tersebut dari luar kota Nganjuk.
"Pengirim bantuan itu dari luar kota Nganjuk dan kita akan infokan lebih lanjut nanti karena masih kita dalami," ungkap Nikolas.
Jumlah korban keracunan massal pengungsi longsor Nganjuk kini mencapai 44 orang. Empat di antaranya dilarikan ke rumah sakit.
Pengungsi longsor Nganjuk sendiri menempati dua tempat pengungsian yakni di SDN Ngetos 3 dan rumah kepala desa. Pengungsi longsor Nganjuk ada 186 jiwa dari 54 KK. Mereka menempati SDN Ngetos 3 dan dan rumah kepala desa.
Tonton juga Video: Korban Longsor Nganjuk Evakuasi Sisa Perabot Rumah
(iwd/iwd)