Penolakan Kilang Minyak di Tuban Hingga Membuat Warga Jadi Miliarder

Penolakan Kilang Minyak di Tuban Hingga Membuat Warga Jadi Miliarder

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 18 Feb 2021 10:02 WIB
Desa Sumurgeneng di Kecamatan Jenu, Tuban kini menjadi perhatian. Sebab, video warganya beramai-ramai memborong mobil tengah viral.
Mobil yang dibeli warga Desa Sumurgeneng (Foto: Ainur Rofiq)

Proyek kilang ini memang sempat masuk dalam daftar Rp 708 triliun investasi yang mangkrak karena terkendala pembebasan lahan. Masalah pembebasan lahan proyek tersebut yang menyentuh lahan warga memang sempat berlangsung alot. Pemerintah melalui BKPM sampai membentuk tim khusus untuk mempercepat penyelesaian masalah di Tuban.

Sebagian warga memang sempat menentang pembangunan proyek tersebut. Pada 26 September, warga bersama mahasiswa mendatangi DPRD Tuban. Mereka memprotes pembangunan proyek kilang minyak raksasa tersebut.

Pada pertengahan Desember 2019, spanduk dan banner penolakan mulai terlihat di Desa Wadung dan Sumurgeneng.

Tulisan bernada provokatif itu antara lain 'Kami menolak kilang, Tanah tidak kami jual, Tanah ora didol, Uwes ayem dadi petani'. Poster itu antara lain berada di sepanjang jalan Dusun Tadahan, Desa Wadung, sebanyak enam titik. Sedangkan di Dusun Pomahan, Desa Sumurgeneng, sedikitnya ada empat spanduk yang dipasang di perempatan jalan.

Warga satu desa di Tuban memborong 176 mobil baru. Kini videonya tengah viral di media sosial.Mobil baru yang datang di Desa Sumurgeneng (Foto: Tangkapan Layar)

Polisi dan Satpol PP menyikapi aksi protes itu dengan mencabuti poster dan banner tersebut. "Kami tertibkan bersama rekan Satpol PP," ujar Kapolres Tuban saat itu AKBP Nanang Haryono, Kamis (12/12/2019).

Upaya konsiyansi kemudian dilakukan melalui Pengadilan Negeri Tuban terhadap 42 warga Desa Sumurgeneng yang enggan menjual tanahnya. Upaya itu membuat warga yang protes mau tak mau harus menyerahkan tanahnya dengan harga Rp 600-800 ribu per meter.

Warga Desa Sumurgeneng sendiri ada 225 yang lahannya harus dibebaskan untuk proyek kilang. Harga itu membuat 255 warga Sumurgeneng menerima ganti rugi yang tak sedikit, mulai puluhan juta hingga Rp 28 miliar.

Dengan uang itu, warga Desa Sumurgeneng menjadi miliarder dadakan. Sebagian dari mereka memanfaatkan uang itu untuk membeli mobil. Tercatat ada 176 unit mobil yang telah dibeli warga sejak pertengahan 2019 lalu. Satu warga ada yang membeli mobil 2-3 unit. Mobil yang dibeli mulai Honda Jazz, Honda H-RV, Toyota Rush, Toyota Kijang Innova, hingga Toyota Fortuner.


(iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.