Menengok Dua Bangunan yang Menyimpan Peninggalan Bung Karno di Blitar

Menengok Dua Bangunan yang Menyimpan Peninggalan Bung Karno di Blitar

Erliana Riady - detikNews
Rabu, 17 Feb 2021 19:22 WIB
museum bung karno
Bangunan yang menyimpan peninggalan Bung Karno di Blitar (Foto: Erliana Riady/detikcom)
Blitar -

Museum SBY akan dibangun dengan ikonik profil Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono di Pacitan. Di Blitar, ada dua bangunan yang menyimpan banyak peninggalan presiden RI pertama Soekarno. Yakni Perpustakaan Nasional (Perpurnas) Bung Karno (BK) dan Istana Gebang.

Bangunan pertama, adalah Perpusnas BK di Kelurahan Bendogerit Kecamatan Sananwetan. Bangunan megah ini berdiri di atas lahan seluas 11,344 m². Sebagian merupakan tanah hibah dari keluarga dekat BK yang tinggal di kawasan itu dan sebagian membeli tanah warga sekitar. Bangunan tiga lantai yang berada di areal dengan Makam Bung Karno (MBK) ini diresmikan Presiden Megawati pada 3 Juli 2004 silam.

Pendanaan pembangunan Perpusnas BK merupakan dana gabungan dari Pemkot Blitar, Kementrian PU PR dan Dinas PU PR Provinsi Jatim sebanyak Rp 13 miliar. Perpusnas BK di bawah pengelolaan Perpustakaan Nasional memiliki beragam koleksi yang ikonik dengan Sang Proklamator, Soekarno.

Penggagas utama pembangunan Perpusnas BK adalah Djarot Saiful Hidayat yang menjabat sebagai Wali Kota Blitar periode 2000-2005. Dengan tujuan, membumikan gagasan dan ajaran Nasionalisme Soekarno ke generasi berikutnya.

museum bung karno Patung Bung Karno di perpustakaan/ Foto: Erliana Riady

Koordinator Layanan Informasi dan Kerjasama Perpusnas BK, Agus Sutoyo meluruskan, sesuai nomenklatur, bahwa Perpusnas BK bukanlah museum. Namun masyarakat awam jamak menyebutnya begitu.

"Jadi di sini itu adalah Perpustakaan Nasional. Kami memang punya beragam koleksi ribuan item. Di antaranya memorabilia atau koleksi non buku, seperti foto, lukisan, baju, uang, senjata dan kotak peti pakaian milik Bung Karno. Namun lebih banyak lagi, buku-buku koleksi pribadi Bung Karno yang tersimpan di lantai dua," jelas Agus kepada detikcom, Rabu (17/2/2021).

Perpusnas Proklamator BK memiliki koleksi buku 243.245 eksemplar, koleksi non buku 279 buah dan koleksi multimedia 1.600 buah. Buka setiap hari mulai pukul 08.00 sampai pukul 16.00 WIB, perpustakaan yang berdampingan dengan Makam Bung Karno ini selalu dipadati pengunjung.

Buku-buku koleksi pribadi BK, boleh dibaca di tempat namun tidak boleh dipinjam untuk dibawa pulang. Sedangkan buku-buku koleksi umum yang berisi semua hal tentang BK bebas dipinjam dan dibawa pulang. Semuanya gratis tidak berbayar.

Bangunan kedua, adalah Dalem Gebang yang biasa disebut warga Istana Gebang. Para pelaku wisata di kota ini juga kerap menyebut tempat ini sebagai Museum BK. Kabid Pengelola Kawasan Wisata Disparbud Pemkot Blitar, Heru Santoso menegaskan, Istana Gebang adalah cagar budaya yang telah ditetapkan Pemkot Blitar.

"Tukang becak itu kalau nawarkan tumpangan ya nyebutnya Museum Bung Karno. Makanya di luaran terkenal Museum Bung Karno. Jadi Istana Gebang itu kami tetapkan sebagai cagar budaya bukan museum sebenarnya," tandasnya.

Sementara Istana Gebang di Jalan Sultan Agung ini berada radius 2 KM selatan MBK. Rumah ini bersejarah karena merupakan rumah masa kecil Soekarno. Rumah ini adalah rumah orang tua Soekarno, yakni Sukemi Sastrodiharjo dan Ida Ayu Nyoman Rai. Setelah ditempati ahli warisnya, mereka kemudian sepakat untuk menjualnya.

museum bung karnoIstana Gebang di Blitar/ Foto: Erliana Riady

Menurut Heru, rumah ini akan dibeli orang dari Malaysia. Namun rencana ini mendapat penolakan dari warga sekitar yang sangat mencintai semua hal bersejarah yang menjadi rekam jejak Presiden pertama RI itu.

"Akhirnya warga demo sambil membawa uang mereka. Dikumpulkan jadi satu dan warga bersedia membeli dari uang urunan, asalkan Dalem Gebang tidak jatuh ke warga asing. Aksi ini kemudian ditanggapi Pemerintah Kota Blitar dan Pemprov Jatim," tutur Heru.

Dari kesepakatan akhirnya Dalem Gebang dijual seharga Rp 35 miliar. Pembayaran pembelian bangunan itu diambil dari APBD Pemprov Jatim sebanyak Rp 25 miliar dan dari APBD Pemkot Blitar sebanyak Rp 10 miliar.

"Sejak tanggal 7 Januari 2012 Dalem Gebang kita beli dan pengelolaan sepenuhnya diserahkan ke Pemkot Blitar di bawah dinas budaya dan pariwisatanya," imbuhnya.

Istana Gebang ini terbuka untuk masyarakat mulai pukul 07.00 WIB. Semua lapisan masyarakat dapat masuk ke istana ini dengan melihat berbagai macam barang peninggalan keluarga Bung Karno. Mulai dari perabotan rumah, tempat tidur, kursi dan juga benda-benda kuno lain seperti mesin tik, radio dan telepon.

Halaman 2 dari 2
(fat/fat)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.