Hal ini disampaikan saat acara bedah buku bersama Pimpinan Cabang Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Banyuwangi di auditorium IAI Ibrahim, Sabtu sore (13/2/2021).
"Saya tinggal beberapa hari lagi merampungkan jabatan sebagai Bupati Banyuwangi. Selama ini, saya banyak dibantu oleh para kiai semua, yang selalu memberikan doa maupun nasehat," ungkap Bupati Anas yang bakal purna tugas pada 17 Februari 2021.
Anas memohon maaf, selama memimpin, masih banyak kekurangan. Ada banyak harapan yang diamanatkan oleh para kiai belum terpenuhi. Ia mengaku telah mengerahkan segenap daya upaya untuk bisa membangun Banyuwangi yang heterogen dan multikultur.
"Jika ditulis kesalahan dan kekurangan saya selama memimpin Banyuwangi, mungkin tak cukup tiga buku tebal sekalipun. Terutama, untuk mewujudkan harapan para kiai yang telah ikhlas mendukung dan mendoakan saya selama ini. Untuk itu, saya atas nama pribadi, mohon maaf yang sebesar-besarnya," imbuh Bupati Anas.
Acara bedah buku tersebut dihadiri sejumlah kiai Banyuwangi. Di antaranya Rais Syuriyah PCNU Banyuwangi KH Zainullah Marwan, KH. Fachruddin Mannan, KH Muwafiq Amir, KH Mursyidi, KH Ikhwan Musthofa, KH Syamsul Muarif, KH. Luayyi, KH Mistari, KH Hayatul Ihsan, KH. Iskandar Zulqarnain, KH Achmad Wahyudi, KH Kholilurrahman, dan sejumlah kiai yang lain.
KH Zainullah Marwan selepas acara bedah buku tersebut, mengapresiasi kerja-kerja yang telah dilakukan oleh Bupati Anas. Menurutnya, apa yang telah dilakukan oleh Anas sudah melebihi ekspektasinya terhadap kinerja pemimpin. "(Apa yang dilakukan bupati Anas) Ini sudah lebih dari cukup. Semoga pelanjutnya bisa melakukan lebih baik lagi," ungkap kiai dari Buluagung, Kecamatan Siliragung itu.
Abdul Aziz selaku Ketua PC ISNU Banyuwangi menyebutkan, keberhasilan Bupati Anas memimpin Banyuwangi selama dua periode tersebut, akan menjadi referensi bagi kader-kader muda NU Banyuwangi ke depan.
"Pak Anas adalah satu dari contoh kader NU yang sukses memimpin daerah. Ini patut dicontoh oleh kader-kader muda NU selanjutnya," tegasnya
Sementara itu, Profesor Mas'ud Said, Ketua PW ISNU Jawa Timur, yang hadir sebagai pembicara dalam bedah buku tersebut, menegaskan, Bupati Anas adalah seorang pemimpin yang memiliki basis ideologi yang jelas dan profesional dalam bekerja. Anas juga dikenal sebagai sosok inovatif yang menghadirkan perubahan nyata di daerah.
"Syarat-syarat kepemimpinan itu ada dalam diri Pak Anas. Syarat ini harus dipenuhi bagi kader-kader muda NU, terutama para kader ISNU, jika ingin mencontoh keberhasilan beliau," papar Prof Masud.
Selain bedah buku, acara tersebut juga diawali dengan peletakan batu pertama pembangunan gedung pasca sarjana IAI Ibrahimy. Dalam kesempatan tersebut, Rektor Ibrahimy Dr. KH. Kholilurrahman juga mendaulat Anas sebagai dosen luar biasa yang nantinya diharapkan turut mengajar di kampus tersebut.