Bahkan kuatnya arus air membuat sebagian tangkis sepanjang 5 meter di sungai tersebut jebol. Akibatnya, air bercampur lumpur dan material batu meluap ke jalan raya Pantura setempat.
Tak hanya badan jalan saja yang banjir. Sebanyak dua warung yang ada di lokasi itu juga tak luput dari hantaman banjir. Masing-masing, warung milik Burawi dan Rifa'i. Bahkan, kamar mandi salah satu warung hanyut terbawa banjir.
![]() |
"Kamar mandi yang hanyut itu berupa bangunan permanen berukuran 2x3 meter, milik saudara Rifa'i. Selebihnya, tidak ada korban jiwa maupun luka," kata Puriyono, Koordinator Pusdalops BPBD Situbondo, Minggu (14/2/2021).
Luapan banjir mulai menggenangi jalan raya pantura Dusun Pecaron Desa Klatakan sekitar pukul 01.15 Wib dini hari. Saat itu luberan air bercampur lumpur dan material bebatuan, menutup sebagian badan jalan hingga ketinggian 20-30 cm.
"Beberapa saat sebelum banjir, saya sempat lewat di situ. Saya dari arah barat. Hujannya memang sangat lebat, di jalan sampai banyak genangan air," kata Arief, warga Situbondo.
Praktis, kondisi ini membuat arus lalu lintas di jalan raya setempat jadi terganggu. Untuk menghindari kemacetan panjang, polisi turun tangan. Saat itu, kendaraan yang terjebak macet langsung diurai dengan sistem buka tutup. Kendaraan diarahkan menggunakan satu jalur saja, yang dinilai aman.
Hingga sekitar pukul 03.00 Wib, hujan mulai reda hingga debit air berangsur normal. Banjir pun perlahan mulai surut. Namun, banyaknya material banjir di tengah jalan membuat kendaraan yang akan melintas tetap diarahkan menggunakan satu jalur. (iwd/iwd)