Warga Lamongan menemukan puluhan telur yang diduga telur buaya. Namun dari puluhan butir telur yang ditemukan, hanya tersisa satu buah saja. Raibnya puluhan butir telur buaya tersebut baru diketahui warga, Jumat (12/2/2021).
Sofyan, penemu puluhan butir telur buaya membenarkan hal itu. Telur tersebut hilang setelah ada saran warga mengembalikan puluhan butir telur tersebut ke tempat semula.
"Gini, pas waktu saya temukan kemarin hari Kamis (11/2) itu kan saya bawa pulang telurnya dan banyak masyarakat yang lihat, tokoh masyarakat juga lihat," kata Sofyan memulai ceritanya kepada wartawan.
Dan banyak warga berkeyakinan buaya pemilik telur-telur tersebut, jelas dia, akan kembali menengok telur-telur tersebut. Agar tidak terjadi keresahan di masyarakat, ketua RT setempat menyarankan agar Sofyan mengembalikan telur-telur tersebut ke asalnya.
"Orang di dusun ini berkeyakinan kalau buaya itu akan ngamuk kalau telurnya diambil. Akhirnya sama pak RT disarankan telurnya dikembalikan, biar tidak terjadi keresahan masyarakat," paparnya.
Lihat juga Video: Meresahkan, Buaya Sepanjang 1,5 Meter Ditangkap Warga
Namun Sofyan kaget saat kembali ke tegalnya. Telur-telur tersebut sudah tidak berada di tempatnya dan hanya tersisa sebutir telur buaya saja. Sofyan lantas melaporkan hilangnya telur yang sudah dikembalikan ke tempat asalnya tersebut ke ketua RT.
"Tadi pagi saya pas ke tegalan telurnya sudah hilang, hanya tersisa satu butir," jelasnya.
Dirinya mengaku tidak tahu siapa yang mengambil telur-telur buaya tersebut. Pasalnya, informasi terkait telur ini berkembang sangat cepat sehingga kemungkinan ada orang yang tertarik dengan telur-telur tersebut dan mengambilnya.
"Saya tidak tahu pasti, tapi kan informasi ini cepat berkembang ke mana-mana, mungkin orang-orang ada yang tertarik sama telurnya itu, karena kan masyarakat menduga telur buaya," imbuhnya.
Sebelumnya warga Desa Prijekngablak, Kecamatan Karanggeneng, dihebohkan puluhan butir telur. Ukuran telur berwarna putih itu besar. Warga menduga itu adalah telur buaya, karena lokasi penemuan di sekitar bantaran Sungai Bengawan Solo.