"Penjual di pasar-pasar tradisional interaksinya kan relatif terbuka, apalagi itu pasar sayur, dini hari sudah buka, maka itu juga akan menjadi prioritas," kata Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa usai melihat pelaksanaan vaksinasi COVID-19 dosis kedua untuk tenaga kesehatan, di Puskesmas Mantup, Lamongan, Rabu (10/2/2021).
Selain memiliki risiko tinggi terpapar COVID-19, lanjut Khofifah, para pedagang pasar tradisional juga merupakan tulang punggung Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jawa Timur. Pedagang pasar tradisional diikutkan, juga selaras dengan arahan Presiden untuk prioritas vaksinasi pada penguatan dampak ekonomi.
"Backbone dari PDRB Jawa Timur itu 53,83 persen itu dari UMKM, sehingga di dalamnya adalah pelaku-pelaku usaha yang ada di pasar. Arahan Pak Presiden juga adalah tolong juga diprioritaskan mereka yang langsung terkait dengan upaya memberikan dampak penguatan ekonomi," tuturnya.
Untuk mewujudkan hal ini, Khofifah akan mendata pedagang pasar tradisional yang akan mendapat vaksin COVID-19. "Nanti Dinkes akan melakukan koordinasi dengan kepala-kepala pasar, siapa penjual tetap di situ (pasar). Penjual tetap itu kan lebih mudah pendataannya," ujar Khofifah.
Terkait pelaksanaan vaksinasi dosis kedua tahap pertama di Lamongan, saat ini sudah mulai vaksinasi para nakes. Harapannya, seluruh proses ini akan berjalan lebih cepat karena vaksinatornya cukup, fasyankes cukup asalkan vaksin datang dan cukup.
"Seperti di Puskesmas Mantup ini yang direncanakan akan selesai dalam 2 hari," tambahnya.
(fat/fat)