Humas Jasa Marga Tol Surabaya-Gempol Agus Tri menjelaskan tidak tercapainya target dikarenakan perbaikan masih mengalami kendala. Adapun kendala itu yakni adanya pergeseran tanah di ruas jalan yang longsor.
"Sesuai yang disampaikan Bapak Hendry Taufik selaku GM bahwa rencananya kan memang tanggal 8. Tapi tanggal 7 malam kami amati apakah ada gerakan tanah atau statis," jelas Agus kepada detikcom, Rabu (10/2/2021).
"Nah, ternyata sampai pagi itu ada pergeseran tanah. Bahkan kalau ditotal pergeserannya itu ada 50 cm. Nah ini tentunya sangat mengkhawatirkan kami kalau nekat diaspal nanti longsor lagi," imbuhnya.
Karena temuan itu, lanjut Agus, pihak Jasa Marga kemudian melakukan konsultasi dengan tim ITS. Hasilnya, perbaikan harus diperpanjang dengan memasang strauss pile di sejumlah titik ruas tol Surabaya-Gempol yang longsor.
"Akhirnya kami konsultasi lagi dengan tim ITS dan merekomendasi dipasang strauss pile. Itu ada 5 titik di bawah dan 5 tittik di agak atas," terang Agus.
Menurut Agus persiapan pemasangan strauss pile dilakukan mulai hari ini dan diperkirakan bisa memakan waktu sekitar 2 pekan. Meski begitu, jika semua tergantung cuaca. Karena jika cuaca baik maka pemasangan bisa lebih cepat.
"Strauss pile itu sampai 2 minggu katanya. 2 minggu itu bukan waktu yang pasti ya. Kalau cuacanya bagus bisa lebih cepat," ujar Agus.
Dikatakan Agus, karena perbaikan diperpanjang, maka pihak Jasa Marga masih tetap mengoperasikan 2 lajur saja. Adapun 2 lajur itu yakni lajur 2 dan 3 saja.
Masih di lajur 2 dan 3 yang digunakan. Lajur 1 masih belum bisa digunakan. Kami tidak melakukan contraflow karena itu menurut polisi sangat membahayakan," tandas Agus. (iwd/iwd)