Kombes Arman mengunjungi langsung Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Raung di Dusun Mangaran, Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon, Selasa (9/2/2021). "Kami langsung memantau dari dekat Gunung Raung. Suara gemuruh terdengar dari sini," ujar Arman kepada detikcom.
Arman menambahkan, abu vulkanik Gunung Raung menyebar ke arah timur. Sehingga ada sejumlah wilayah terdampak abu vulkanik di Banyuwangi hingga menyebabkan penutupan bandara.
"Dari PPGA Raung menyatakan jika abu mengikuti arah angin. Sehingga terimbas di Banyuwangi dan bandara. Informasi yang kita dapat ditutup sementara sehingga penerbangan dibatalkan," tambahnya.
Meski demikian, kata kapolresta, kondisi di sekitar Gunung Raung masih kondusif. "Aman. Jangan percaya hoaks tentang erupsi Gunung Raung sampai laharnya ke permukiman warga. Itu tidak benar," imbuhnya.
Sementara Kepala PPGA Raung, Mukijo mengatakan, untuk saat ini tinggi kolom abu yang muncul di puncak gunung mencapai 2.500 meter. Abu ini membawa material dari aktivitas vulkanik Gunung Raung.
"Ketinggian tertinggi pada 2.500 meter. Saat ini kami mengimbau masyarakat untuk memakai masker dan pelindung mata atau kacamata. Diharapkan masyarakat untuk tidak terlalu lama beraktivitas di luar karena abu vulkanik," terangnya.
Usai memantau langsung di PPGA Raung, Kapolresta Arman memberikan bantuan kepada masyarakat terdampak di Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon. Puluhan warga mendapatkan bingkisan dan masker.
"Kita bagikan 8.000 masker dan bingkisan bagi warga terdampak. Karena di sini sekitar lokasi sering hujan abu," lanjutnya.
Kepala Desa Sumberarum, Ali Nurfatoni mengucapkan terima kasih atas bingkisan untuk warga terdampak erupsi Gunung Raung. Pihaknya berharap kepada aparat kepolisian, untuk memperketat pengamanan di sekitar Gunung Raung.
"Jangan sampai seperti 2015 lalu, karena isu bencana besar di Raung, masyarakat sampai menjual ternak murah dan mengungsi," pungkasnya.
Tonton Video: Dampak Erupsi Gunung Raung, Bandara Banyuwangi Ditutup Sementara
(sun/bdh)