Bus Sekolah di Trenggalek Mangkrak Saat Pandemi COVID-19

Bus Sekolah di Trenggalek Mangkrak Saat Pandemi COVID-19

Adhar Muttaqin - detikNews
Minggu, 07 Feb 2021 07:38 WIB
Bus Sekolah Trenggalek Tak Beroperasi Setahun Terakhir
Bus sekolah mangkrak di Trenggalek (Foto: Adhar Muttaqin/detikcom)
Trenggalek - Hampir setahun atau saat pandemi COVID-19, bus angkutan sekolah di Trenggalek berhenti beroperasi. Pasalnya, tidak ada aktivitas sekolah tatap muka. Selain itu, anggaran operasional pun harus dialihkan untuk penanganan COVID-19.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Trenggalek Sigid Agus Hari Basuki, mengatakan terhentinya operasional bus sekolah itu terjadi sejak Maret 2020. Pihaknya juga menghentikan sementara kerjasama angkutan sekolah dengan armada MPU.

"Total armada angkutan sekolah yang kami miliki ditambah dengan kerjasama angkutan MPU sekitar 30-an armada," kata Sigid Agus Hari Basuki, Minggu (7/2/2021).

Menurutnya pengoperasian angkutan pelajar itu mengikuti kebijakan yang dilakukan Dinas Pendidikan (Dinkes) Trenggalek maupun kebijakan pemerintah pusat. "Kami hanya melayani saja, ketika sekolah masuk kami akan operasikan lagi," ujarnya.

Tak hanya sekadar berhenti beroperasi, mewabahnya virus COVID-19 juga memaksa dinas perhubungan untuk melakukan refokusing anggaran. Salah satunya adalah anggaran operasional angkutan sekolah.

"Kena refokusing juga, tapi masih kami sisakan, ini untuk mengantisipasi jika sewaktu-waktu sekolah tatap muka diberlakukan lagi, kami bisa langsung beroperasi. Yang masih ada itu anggaran perawatan rutin," imbuhnya.

Sigid menjelaskan, puluhan angkutan itu sebelumnya dioperasikan untuk melayani antar jemput pelajar yang ada di wilayah Trenggalek kota, Kecamatan Bendungan, Tugu, Bendungan, Durenan, Gandusari, Kampak dan Panggul.

Angkutan yang disediakan gratis tersebut diharapkan bisa mengurangi risiko terjadinya kecelakaan lalu lintas yang melibatkan pelajar. Mengingat dari angka kecelakaan yang terekap di kepolisian, keterlibatan pelajar dalam insiden tabrakan menduduki peringkat kedua.

"Dari pelajar itu sebagian di antaranya adalah siswa setingkat SMP, tentu mereka tidak punya SIM, karena masih di bawah 17 tahun. Angkutan ini salah satu cara pemerintah menyelamatkan generasi muda," imbuhnya.

Simak video 'Penjelasan BPS Soal Ekonomi RI 2020 Terburuk Sejak Krismon 98':

[Gambas:Video 20detik]



(fat/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.