Alat berat yang didatangkan ke lokasi, mulai bekerja dini hari tadi. Pembersihan tak bisa dilakukan kemarin malam karena turun hujan. Material longsor dari atas tebing dengan kemiringan 90 derajat tersebut perlahan dapat dibersihkan.
"Mulai pagi tadi, jalur kembali bisa dilalui dengan sistem buka tutup," ungkap Kasat Lantas Polres Batu AKP Mala Darlius kepada detikcom, Jumat (5/2/2021).
![]() |
Sistem buka tutup diberlakukan, karena masih terdapat material longsor yang berada di badan jalan. Kendaraan dari arah Kediri (barat) ataupun dari Kota Batu (timur) harus bergantian melintasi bekas titik longsor.
"Kendaraan yang melintas harus bergantian, karena masih dilakukan tahap pembersihan material longsor," tegas Mala.
Longsor susulan kembali terjadi 12 jam setelah material longsor pertama berhasil dievakuasi. Hujan deras yang mengguyur wilayah setempat, mengakibatkan terjadinya tanah longsor.
"Kami imbau pengguna jalan, tetap waspada untuk melintas di jalur Pujon-Ngantang-Kasembon, karena rawan longsor," pungkas Mala.
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang, Bagyo Setiono menambahkan jika bulan ini merupakan puncak dari musim penghujan.
Sehingga masyarakat diharapkan waspada, untuk terjadinya longsor serta banjir. "Berdasarkan informasi BMKG, saat ini merupakan puncak musim penghujan, maka masyarakat diharapkan waspada," imbuhnya.
Menurut Bagyo, titik longsor yang berhasil dievakuasi pagi pagi tadi, akan kembali ditutup, apabila turun hujan. Langkah itu, demi meminimalisir adanya korban.
"Jika nanti hujan turun, akses jalur akan kita tutup lagi. Karena di titik longsor tersebut, sangat rawan," tandasnya.