Lewat Robot Hybrid, Dosen ITS Bantu Dokter dalam Operasi

Lewat Robot Hybrid, Dosen ITS Bantu Dokter dalam Operasi

Esti Widiyana - detikNews
Jumat, 05 Feb 2021 10:48 WIB
Dosen Departemen Teknik Mesin Institut Teknologi Sepuluh November (ITS), Dr Latifah Nurahmi membuat inovasi robot hybrid. Robot tersebut dapat digunakan di bidang medis, khususnya untuk operasi tulang.
Foto: Istimewa
Surabaya - Dosen Departemen Teknik Mesin Institut Teknologi Sepuluh November (ITS), Dr Latifah Nurahmi membuat inovasi robot hybrid. Robot tersebut dapat digunakan di bidang medis, khususnya untuk operasi tulang.

Inovasi robot hybrid ini merupakan kelanjutan dari penelitian sebelumnya yang dilakukan pada 2016. Tahun tersebut Latifah mengembangkan robot rehabilitasi tumit kaki. Namun, untuk dasar penelitiannya sudah dilakukannya sejak 2015.

"Robot sebagai alat bantu operasi sebenarnya sudah ada sejak tahun 90-an. Robot ini biasa disebut dengan robot paralel. Robot paralel adalah robot yang mampu menangani beberapa instruksi dalam waktu bersamaan. Tapi ternyata robot paralel ini masih punya beberapa kekurangan dalam penggunaannya di bidang medis," kata Latifa di Surabaya, Jumat (5/2/2021).

Kekurangan robot paralel ada pada keterbatasan ruang gerak, dan penggunaannya. Biasanya hanya sekali pakai. Hal tersebut membuat robot harus dibongkar usai melakukan operasi. Kemudian dipasang kembali saat akan melakukan operasi. Dengan begitu, akan lebih merepotkan dokter saat akan dan usai menggunakannya.

Guna mengatasi keterbatasan robot paralel, Latifah pun mengembangkannya dengan robot hybrid. Yakni gabungan dari dua robot paralel. Robot ini memiliki kelebihan pada ruang geraknya yang lebih luas dibanding dengan robot paralel.

"Pada proses pembuatannya robot ini dilakukan pencetakan tiga dimensi terlebih dahulu. Setelah itu, dilanjutkan dengan pengembangan menjadi sebuah prototype yang dilengkapi dengan piranti-piranti elektronis. Dari segi desain robot hybrid lebih kompleks dibanding dengan robot paralel," jelasnya.

Pada pengembangan robot hybrid, ia bekerja sama dengan Jurusan Teknik Mesin dari National Central University (NCU), Taiwan. Sebab, selain memiliki hubungan baik, NCU juga mengembangkan robot dengan struktur yang sama.

Saat melakukan operasi dengan robot hybrid, dokter dapat menggunakannya dalam membantu proses pembedahan yang membutuhkan akurasi tinggi. Robot ini juga bisa mengurangi kontak langsung dari dokter dengan pasien.

Robot hybrid ini, tidak bermaksud untuk menggantikan peran dokter dalam melakukan operasi. Akan tetapi membantu dan tingkat akurasi tinggi dalam proses operasi yang memerlukan bantuan robot.

Melalui inovasi berjudul Robot Operasi Reduksi Fraktur sebagai Teknik Bedah Invasif Minimal, Latifah menyabet penghargaan pada ajang L'Oreal-UNESCO for Women in Science 2020, akhir November lalu. Di mana kegiatan tersebut mendukung keterlibatan wanita di bidang sains dan teknologi.

"Saya berharap, melalui inovasi ini dapat memperkenalkan teknologi robot di bidang kesehatan. Saya juga berharap agar robot buatan saya ini bisa segera digunakan beberapa rumah sakit di Indonesia. Melalui penghargaan ini saya juga ingin mengajak para perempuan muda agar tidak takut untuk berperan dan terlibat di dunia science dan teknologi," pungkasnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.