Munculnya deklarasi Persatuan Dukun Nusantara (Perdunu) jadi polemik di Banyuwangi. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi (Disbudpar) Banyuwangi dan Dewan Kesenian Blambangan (DKB) bakal mengklarifikasi terhadap perkumpulan yang mengaku beranggotakan dukun atau paranormal itu.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi, MY Bramuda mengatakan, pihaknya belum mengetahui adanya organisasi tersebut. Organisasi itu belum terdaftar di pemerintah. Namun pihaknya bakal melakukan klarifikasi adanya organisasi tersebut.
"Kita belum tahu itu organisasi apa. Makanya kita akan melakukan klarifikasi. Mungkin sifatnya personal. Makanya kita bersama dengan DKB akan melakukan klarifikasi," ujarnya kepada wartawan, Kamis (4/2/2021).
Terkait rencana digelar Festival Santet, kata Bram, pihaknya masih belum mengetahui hal itu. Karena hingga kini Pemkab Banyuwangi belum mengagendakan kegiatan festival di tahun 2021 ini.
"Jika ngomong festival melekat pasti Pemkab Banyuwangi. Tapi festival santet itu tidak ada. Kami baru mencanangkan wisata sehat. Dalam artian wisata dengan prokotol kesehatan ketat di tengah Pandemi COVID-19," tambahnya.
Sementara terkait destinasi mistis, kata pria yang akrab dipanggil Bram ini, mengaku selama ini tidak ada penyebutan destinasi mistis di Banyuwangi. Yang ada, kata dia, adalah wisata religi. Wisata ini merujuk pada minta masyarakat berkunjung di suatu tempat ibadah ataupun tempat sakral lainnya.
"Ndak ada wisata mistis atau destinasi mistis. Adanya wisata religi. Seperti Alaspurwo, Pura dan makan Bupati zaman terdahulu," tambahnya.
Pemkab Banyuwangi telah membangun stigma kota wisata selama 10 tahun. Ini dilakukan untuk menghapus stigma buruk pada zaman dahulu.
"Kita tidak ingin hal yang buruk pada zaman dahulu itu menjadikan Banyuwangi kota yang buruk. Nama baik yang sudah kita bangun selama 10 tahun ini jangan dikotori dengan stigma yang jelek itu lagi," pungkasnya.
Sebelumnya, sejumlah orang yang mengaku sebagai dukun atau paranormal mendeklarasikan diri dalam sebuah perkumpulan atau wadah. Mereka menamakan perkumpulan itu dengan Pedunu (Persatuan Dukun Nusantara).
Deklarasi digelar di Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon, Rabu (3/2/2021). Kegiatan digelar dengan pengenalan logo, pembentukan pengurus hingga pemotongan Tumpeng sebagai ucapan syukur. Kegiatan deklarasi dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat.
Tujuan didirikannya Perdunu ini, agar masyarakat tak terjerumus dengan aksi dukun abal-abal dan menjerumus kepada penipuan.
Dalam program kerja perkumpulan dukun atau paranormal ini, bakal menggelar Festival Santet dan mengenakan destinasi mistis di Banyuwangi.