Demokrat Surabaya Tegaskan Tak Pernah Terima Rp 100 Juta untuk Kudeta AHY

Demokrat Surabaya Tegaskan Tak Pernah Terima Rp 100 Juta untuk Kudeta AHY

Faiq Azmi - detikNews
Kamis, 04 Feb 2021 19:43 WIB
Ketua DPC Partai Demokrat Kota Surabaya, Lucy Kurniasari
Lucy Kurniasari bersama AHY (Foto: Istimewa)
Surabaya -

Internal Partai Demokrat (PD) masih melakukan pendalaman terkait gerakan kudeta terhadap Ketum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Ketua BPOKK Partai Demokrat Herman Khaeron menyebut ada aliran dana yang ditawarkan ke DPC senilai Rp 100 juta.

Ketua DPC Demokrat Surabaya Lucy Kurniasari menegaskan kader di Surabaya tidak pernah mendapat tawaran Rp 100 juta untuk mendukung Kongres Luar Biasa (KLB).

"Saya sebelumnya tidak mendengar adanya tawaran Rp 100 juta kepada DPC yang mau mendukung KLB. Patut disyukuri, kader Demokrat di Surabaya patuh dan taat kepada Ketum. Tidak ada yang mendua," ujar Lucy dalam keterangannya kepada detikcom, Kamis (4/2/2021).

Lucy menjelaskan, dirinya bahkan baru mendengar kabar tawaran Rp 100 juta kepada DPC yang mendukung KLB melalui media massa. Lucy memastikan DPC Demokrat Surabaya solid mendukung AHY dan tidak mendukung KLB.

"Informasi itu (tawaran Rp 100 juta) baru saya ketahui melalui media massa dua hari yang lalu. Disebutkan, ketua DPC yang diajak ke Jakarta dijanjikan Rp 100 juta. Mereka diberi uang muka Rp 25 juta, dan sisanya dijanjikan akan dilunasi saat KLM. Kader di Surabaya taat dan tidak mendua," jelasnya.

Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi Partai Demokrat ini juga membantah pernyataan mantan kader Partai Demokrat, Ruhut Sitompul terkait adanya iuran yang diminta orang Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat bila berkunjung ke daerah.

"DPC Partai Demokrat Kota Surabaya hingga saat ini belum pernah dimintai iuran oleh DPP Partai Demokrat," ujarnya.

Menurut Lucy, iuran yang dimaksud Ruhut tidak pernah terjadi. Justru, lanjut Lucy, iuran yang ada ialah iuran fraksi yang sudah ditetapkan dalam peraturan organisasi dalam hal ini partai.

"Kalau pun setiap fraksi dimintai iuran, tentu wajar saja selama diatur dalam peraturan organisasi (partai). Semua partai baik di DPR RI, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota, memberlakukan iuran kepada anggotanya yang besarnya berbeda-beda. Hal itu sudah berlaku sejak lama," tegasnya.

Mantan Calon Wakil Wali Kota Surabaya ini menilai, pernyataan Ruhut merupakan hal yang aneh. Apalagi, Ruhut merupakan kader Demokrat sebelumnya dan juga pernah menjadi bagian dari fraksi Demokrat.

'Karena itu, sungguh aneh bila ada pihak-pihak yang mempersoalkan iuran di fraksi. Padahal di era mereka, iuran fraksi sudah berlaku di semua fraksi partai," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, internal Partai Demokrat (PD) masih melakukan pendalaman terkait gerakan kudeta terhadap Ketum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Ketua BPOKK Partai Demokrat Herman Khaeron menyebut ada aliran dana yang ditawarkan ke DPC senilai Rp 100 juta.

Herman menyebut adanya aliran dana itu diungkapkan oleh para saksi yang melapor. Para saksi itu, kata Herman, melihat secara langsung.

"Ya saya tidak menyebutkan itu. Ini berdasarkan kesaksian para saksi yang bertemu langsung dengan pihak eksternal itu, dan langsung ketemu," ujarnya.

Sampai saat ini, Herman belum mengetahui, sudah sampai mana saja aliran dana itu. Dia memperkirakan uang yang ditawarkan ke DPC Senilai Rp 100 juta.

"Tidak tahu, bahkan beberapa DPC sudah diberikan uang. Sudah disebarkan," ujarnya.

"Masih dalam pemeriksaan dewan kehormatan partai dan mahkamah partai. Kepada DPC janjinya 100 juta per DPC," lanjut Herman.

Halaman 2 dari 2
(iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.