Setelah ditemukan, kedua jenazah dibawa ke rumah sakit untuk diidentifikasi. Kemudian jenazah dibawa ke rumah duka untuk dimandikan. Keduanya dimandikan bersama.
Saat jenazah tiba hingga dimasukkan ke tenda pemandian, kerabat korban menangis histeris. Ibu korban menangis sejadi-jadinya hingga harus dibopong warga. Sementara salah seorang pria yang juga kerabat korban bahkan pingsan.
Usai dimandikan, kedua jenazah disalatkan. Setelah itu, jenazah dimakamkan dalam satu liang di tempat pemakaman umum setempat. Haru menyelimuti pemakaman yang dihadiri puluhan warga.
"Neneknya ditemukan di kurang lebih 1 KM dari sini (Lokasi). Kemudian cucunya, Nanda, ditemukan di Sungai Tempel," kata Kades Kepulungan, Didik Hartono.
Salah satu kerabat korban, Khoiron mengaku kejadian tersebut menjadi pukulan bagi keluarga. Keluarga sangat berduka.
"Ibu Susi ini pensiunan guru. Beliau dikenal orang baik," jelasnya.
Korban Susmianti (65) dan cucunya Nanda Yenny Sekar Arum (18) warga ditemukan di titik berbeda. Susmianti ditemukan radius 1 KM dari rumahnya sekitar pukul 07.00 WIB, sedangkan Nanda ditemukan di radius 5 KM 30 menit kemudian.
Banjir yang menerjang Desa Kepulungan, terjadi saat Sungai Kambeng, Kepulungan meluap sekitar pukul 17.30 WIB, Rabu (3/2). Luapan sungai menerjang permukiman dan memporakporandakan belasan rumah. Sejumlah warga terbawa arus dan 2 di antaranya hilang. (fat/fat)