Imron memukul korban, Dodik Wahyu Rianto, usai ditegur karena melajukan mobil dengan kencang di kawasan perumahan. Imron saat dikonfirmasi mengaku ngebut karena terburu-buru pulang ke rumahnya di Desa Glagahwero, Kecamatan Kalisat.
Imron mengaku, saat itu dalam kondisi panik setelah mendapat kabar dari adiknya bahwa ayahnya sedang sakit. Sang ayah membutuhkan kehadirannya segera.
"Saat itu saya terburu-buru, karena diberitakan (mendapat kabar) dari saudara saya, jika bapak saya sedang sakit," kata Imron, Kamis (4/2/2021).
Imron mengakui memacu mobil agak kencang di kawasan perumahan itu. Namun dia menampik jika disebut kebut-kebutan sebelum melakukan penganiayaan.
"Kalau melihat lokasinya (dekat pos satpam blok Gardenia Perumahan Bernady Land), tidak mungkin saya mengebut. Tapi mungkin saya melaju kencang tidak dari biasanya," jelas Imron.
"Sehingga saya dinilai ngebut itu. Tapi memang kondisinya, betul-betul saya terburu untuk segera sampai di rumah. Karena posisi abah saya kritis itu," sambungnya.
Imron juga mengaku tak sempat memberikan penjelasan ke korban kenapa memacu mobil cukup kencang. Ia mengaku terburu-buru serta kalut karena dikabari ayahnya kritis.
"Saya pun juga minta maaf tentang kondisi saat itu. Karena kondisi juga tidak mungkin (untuk memberikan penjelasan). Sehingga terjadi kejadian seperti itu," lanjutnya.
Sebelumnya diberitakan, anggota DPRD Jember Imron Baihaqi dilaporkan ke polisi. Ia dilaporkan telah melakukan penganiayaan. Ia memukul seorang Ketua RT.
Korbannya yakni Dodik Wahyu Rianto (38), seorang Ketua RT di Perumahan Bernardy Land, Jalan Cendrawasih, Lingkungan Puring, Kelurahan Slawu, Kecamatan Patrang.
"Peristiwanya Minggu (31/1) malam sekitar pukul 19.45 WIB, di perumahan tempat tinggal saya," kata Dodik, Selasa (2/2). (sun/bdh)