Wali Kota Pasuruan Raharto Teno Prasetyo mengaku kondisinya baik-baik saja. Ia mengaku sehat setelah vaksinasi pada Kamis (28/1).
"Sehat-sehat saja. Alhamdulillah sehat. Nggak ada efek," kata Teno, Senin (1/2/2021).
Kapolres Pasuruan Kota AKBP Arman yang juga divaksinasi pada Kamis lalu mengungkapkan dirinya sempat merasakan panas dalam dan pegal. Ia memperbanyak minum air putih.
"Sejak divaksin alhamdulillah sehat-sehat saja. Memang hari kedua dan ketiga sedikit panas dalam, sedikit panas dalam, tapi tidak sampai demam. Minum air banyak saja. Terus pegal-pegal di bagian bekas suntik, tapi sekarang sudah hilang," terang Arman.
Arman mengatakan dirinya siap divaksinasi kedua. "Tanggal 11 Februari vaksinasi kedua," jelasnya.
Sementara Ketua DPRD Kota Pasuruan Ismail marzuki mengungkapkan hal senada. "Setelah divaksin kondisi normal nggak ada apa-apa. Nggak ada panas demam, alhamdulillah. Aktivitas lancar. Siap untuk vaksinasi kedua," terang Ketua PKB Kota Pasuruan ini.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Pasuruan dr Shierly Marlena mengungkapkan vaksin COVID-19 yang disuntikkan ke tubuhnya aman. Sampai saat ini ia tak merasakan efek dari vaksinasi itu.
"Nggak ada sampai hari ini nggak ada dampak. Termasuk para angggota Forkopimda dan tokoh masyarakat yang kemarin divaksin juga aman," jelas Shierly.
Wali Kota Pasuruan berserta 9 pejabat dan tokoh masyarakat merupakan kelompok pertama yang mendapat suntukan vaksin COVID-19. Mereka yakni Kapolres Pasuruan Kota AKBP Arman, Kasdim Pasuruan 0819/Pasuruan Mayor Czi Sultoni, Ketua DPRD Ismail Marzuki, Kadinkes dr Shierly Marlena, Direktur RSUD dr R Soedarsono dr Burhan, Kepala Kemenag Munif Armuza, Perwakilan IDI dr Yoni, Perwakilan NU KH Nailur Rohman dan Perwakilan MUI.
Namun 2 diantaranya ditunda karena kontra indikasi vaksinasi dalam screening. Vaksinasi 2 orang tersebut ditunda. Mereka adalah Kepala Kemenag Munif Armuza dan Direktur RSUD dr R Soedarsono Kota Pasuruan dr Burhan
"Bukan diganti ya, tapi ditunda. Akan diagendakan lagi," Shierly. (iwd/iwd)