Beberapa kendaraan sempat berhenti karena takut akan genangan air dari sungai yang meluap. Banjir terjadi sekitar pukul 12.00 WIB. Banjir terjadi diduga karena intensitas hujan yang tinggi sehingga sungai pun meluap.
"Sejak pagi tadi hujan. Sekitar jam 12 sampai sore ini masih tergenang," ujar Sumahwi (54), warga Desa Sidodadi kepada wartawan, Minggu (31/1/2021).
Genangan air masuk ke rumahnya hingga hampir satu meter. Sementara kebun jagung miliknya tak terlihat karena luapan banjir. Air datang dari luapan sungai di sekitar rumahnya.
"Sungai Sidodadi meluap ini tadi. Kondisinya memang parah banjirnya. Masuk rumah. Biasanya ndak sampai seperti ini," tambahnya.
Genangan luapan sungai membuat jalan menuju pantura terhambat. Banyak kendaraan yang tak berani melintas, karena derasnya air. Sementara beberapa ada yang nekat. Ada kendaraan roda dua yang terpaksa dituntun karena macet saat melintas di luapan sungai. Sementara ketinggian air hampir mencapai 1 meter.
"Tadi saya kira kecil. Tapi ternyata besar ini," ujar Sunaryo, pemilik kendaraan.
Jalur menuju pantura atau arah ke Situbondo sempat terputus selama 2 jam. Namun setelah itu kembali bisa dilalui.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Banyuwangi, Eka Muharam mengatakan, saat ini BPBD Banyuwangi sedang melakukan pendataan imbas banjir di Desa Sidodadi.
"Kita masih melakukan pendataan. Terlihat dengan banjir ini kami ketahuan petugas untuk membantu warga yang terdampak banjir. Biasanya banjir di Banyuwangi itu banjir genangan yang cepat surut," ujarnya kepada detikcom.
Menurutnya, banjir ini diakibatkan intensitas hujan yang tinggi, yang terjadi sejak pagi hingga siang. Selain itu, kurangnya daerah tangkapan air di hulu, yang berada di kawasan Pegunungan Ijen, membuat air melimpah.
"Selain intensitas hujan yang tinggi, ada permasalahan hulu. Banyak lahan terbuka di sekitar Gunung Ijen," pungkasnya. (sun/bdh)