Kepala Balai Pengamatan Antariksa dan Atmosfer LAPAN Jatim Dian Yudha Risdianto mengatakan, bola api yang dilihat warga Dusun Mlaten, Desa Mojotamping, Kecamatan Bangsal bukanlah benda dari luar angkasa berupa meteor maupun asteroid.
Karena menurut kesaksian beberapa warga, bola api seukuran bola kaki tersebut melayang dengan kecepatan rendah. Bola api yang memancarkan cahaya oranye itu tidak menimbulkan suara maupun hawa panas. Warga hanya mengaku mendengar kaca rumah mereka bergetar saat benda itu melintas sekitar 25 meter di atas rumah mereka.
"Analisa saya, kecil kemungkinan itu asteroid atau meteor. Karena informasi saksi begeraknya tidak cepat. Kalau asteroid kecepatannya sangat tinggi, sama dengan kecepatan suara (1.238 Km/Jam). Melayangnya setinggi 25 meter di atas rumah warga. Dengan ukuran sebesar bola kaki, pasti berantakan rumahnya. Karena asteroid akan menimbulkan gelombang seperti pesawat lewat. Namun, yang dilihat warga ledakannya, bukan suara gemuruh saat benda itu lewat," kata Dian saat dikonfirmasi detikcom, Kamis (28/1/2021).
Ia menjelaskan, dentuman akan terjadi saat asteroid atau meteor memasuki atmosfer bumi. Menurut Dian, suara dentuman itu dikenal dengan skyquake atau gempa langit. Suara skyquake tidak terdengar oleh warga Mojokerto sebelum ledakan keras terjadi di lahan bekas tambang pasir.
"Pasti tumbukan di atmosfer itu bunyinya akan keras," terangnya.
Tidak hanya itu, kata Dian, tidak ada aktivitas kegempaan yang terpantau oleh BMKG saat ledakan keras terjadi di Kabupaten Mojokerto pada Rabu (20/1) sekitar pukul 19.00 WIB. Lubang yang biasa ditimbulkan karena jatuhnya benda dari luar angkasa juga tidak ditemukan di lokasi ledakan.
Ledakan keras di lahan bekas tambang pasir milik Muslikh (60) di Dusun Watuumpak, Desa Kepuhpandak, Kecamatan Kutorejo mengakibatkan kobaran api yang membumbung tinggi. Api juga membakar timbunan sampah di dua kubangan bekas tambang tersebut. Yakni kubangan sisi utara dan selatan yang dipisahkan jalan dan kebun jagung.
Selain mendengar suara ledakan yang sangat keras, warga Desa Mojotamping, Kecamatan Bangsal yang berada di sebelah utara titik ledakan, juga merasakan rumah mereka bergetar. Beruntung tidak ada korban jiwa maupun kerusakan pada rumah penduduk.
Sementara sejumlah warga Dusun Mlaten, Desa Mojotamping meyakini, ledakan tersebut dipicu sebuah bola api yang melayang dari utara ke selatan, atau ke arah lokasi ledakan. Mereka mengaku menyaksikan bola api yang memancarkan cahaya oranye tersebut melayang sekitar 25 meter dari tanah sesaat sebelum ledakan terjadi. Benda langit itu membuat kaca sejumlah rumah warga bergetar.