Komplotan Ini Ajukan Kredit Fiktif Hingga Rp 518 Juta Berbekal Dokumen Palsu

Nganjuk - Polisi mengamankan tiga pelaku sindikat kredit fiktif memakai dokumen palsu. Dengan dokumen palsu itu, pelaku berhasil mencairkan kredit fiktif dari berbagai bank hingga mencapai Rp 518 juta.

"Alhamdulillah kita berhasil meringkus tiga pelaku kredit fiktif menggunakan dokumen yang dipalsukan. Total yang dicairkan kredit dari berbagai bank mencapai Rp 518 juta," ujar Kapolres Nganjuk AKBP Harviadhi Agung Prathama kepada wartawan, Kamis (28/1/2021).

Ketiga pelaku, kata Harvi, merupakan warga Nganjuk. Satu orang berperan pencetak dokumen palsu, yakni Yudi Prasetyo (34), warga Gondang. Sedangkan dua tersangka lain berperan sebagai nasabah kredit yakni Suprapto (38), Tanjunganom dan Suprayitno (34), warga Sukomoro.

"Dari ketiga orang tersangka semua warga Nganjuk, satu orang berperan sebagai pencetak dokumen yang dipalsukan dan dua orang jadi nasabahnya untuk pengajuan kredit," kata Harvi.

Baca juga: 1 Tersangka Korupsi Kredit Fiktif Bank Serahkan Diri ke Kejati Jabar

Harvi mengatakan total dokumen yang dipalsukan oleh tersangka Yudi yakni 57 lembar dengan rincian 27 KK, 22 KTP, 5 akta nikah, dan 3 surat usaha. Selain dokumen, barang yang dipalsukan lainnya, lanjut Harvi, yakni 150 buah tanda Logo Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia.

"Semua barang bukti kita sita dari rumah tersangka Yudi ini baik KK, KTP, buku nikah semua palsu dipakai untuk pengajuan kredit," paparnya.

Sementara itu, kasat Reskrim Polres Nganjuk AKP Nikolas Bagas mengatakan kecerdikan ketiga tersangka berhasil mencairkan kredit fiktif dari 11 Bank dan Koperasi Simpan Pinjam. Uang tersebut dibagi untuk tiga tersangka di antaranya untuk membeli mobil dan mencukupi kebutuhan sehari-hari.

"Uang digunakan untuk beli mobil dan untuk kebutuhan sehari-hari untuk mencukupi kebutuhan keluarganya karena mereka semua sudah berkeluarga," jelas Nikolas.

Baca juga: Kasus Kredit Fiktif Rp 8,7 M, Eks Kacab Bank BUMD Ditahan Kejati Banten

Nikolas menambahkan, kredit fiktif itu cair pada bulan Desember 2020 dan Januari 2021. Ketiga tersangka terancam pasal 263 ayat 1 dan 2 dan 264 ayat 1 dan 2 KUHP tentang Pemalsuan dokumen dengan hukuman 6 tahun penjara.

"Pencairan Desember dan Januari tahun ini,"ungkapnya.

Berikut 10 daftar bank yang menjadi korban kredit fiktif memakai dokumen palsu di Nganjuk;

1. BPR Sarana Artha Kertosono
2. BPR Nagajaya Kertosono
3. BPR Taja Kertosono
4. KSP TAM Syariah Unit Tanjunganom
5. PD BPR "Bank Daerah Kabupaten Madiun unit Tanjunganom
6. KSP Hidayah Umah Tanjunganom
7. KSP Bina Umat Sejahtera Tanjunganom
8. KSP TAM Syariah KCP Nganjuk
9. KSP Bina Raharja Nganjuk
10. PD BPR "Bank Daerah Kabupaten Madiun Sukomoro (iwd/iwd)