Gemuruh terdengar malam dan pagi hari selama dua hari terakhir. Sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi meminta warga agar tidak panik.
Masyarakat mengaku mendengarkan Gunung Raung bergemuruh pada malam hari. Gemuruh terdengar pada saat kondisi sepi.
"Ya malam hari itu biasanya dengar. Sudah dua hari ini sudah dengar di atas jam 12 malam," ujar Kuswati (45) warga Sumberarum, Kecamatan Songgon kepada detikcom, Rabu (27/1/2021).
Kuswati mengaku, jarak rumahnya dari puncak gunung sekitar 16 kilometer. "Ya dekat. Khawatir saja jika terjadi apa-apa," imbuhnya.
Sementara Kepala Desa Sumberarum, Ali Nurfathoni masih mendata warga yang mendengarkan suara gemuruh itu. Pihaknya berharap warga tidak panik jika mendengarkan suara gemuruh.
"Sedang kami data. Kami harap masyarakat tidak panik. Mitigasi Bencana sudah kita lakukan bersama dengan BPBD Banyuwangi," ujarnya.
Hal yang sama diungkapkan oleh Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Banyuwangi, Eka Muharam. BPBD Banyuwangi mengimbau masyarakat sekitar untuk tetap tenang dan tidak panik.
Menurutnya, suara gemuruh yang keluar dari Gunung Raung tersebut merupakan karakter dari peningkatan aktivitas vulkanik. "Gemuruh itu karakter dari adanya peningkatan aktivitas. Masuk fase baru peningkatan aktivitas vulkanik," katanya kepada detikcom.
Kendati demikian, suara gemuruh tersebut tidak memiliki dampak signifikan terhadap masyarakat yang berada di kaki Gunung Raung. "Yang signifikan itu jika ada keluaran material dari puncak kawah. Sejauh ini, material yang dilontarkan imbas dari erupsi Gunung Raung masih di dalam area kaldera. Sejauh tidak ada material yang keluar yang berdampak ke masyarakat, ya tidak perlu panik," imbuhnya.