Cerita Pabrik Tahu di Banyuwangi Tetap Bertahan di Masa Pandemi

Cerita Pabrik Tahu di Banyuwangi Tetap Bertahan di Masa Pandemi

Ardian Fanani - detikNews
Rabu, 27 Jan 2021 12:20 WIB
pabrik tahu di banyuwangi
Bupati Anas saat mendatangi pabrik tahu milik Mahfud (Foto: Ardian Fanani)
Banyuwangi - Dampak pandemi COVID-19 memang dirasakan banyak sektor ekonomi. Tapi banyak industri yang tetap berusaha bertahan di tengah pandemi ini.

Seperti cerita pemilik pabrik tahu, Ahmad Mahfud, asal Fesa Alasbuluh, Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi.

Mahfud mengatakan pandemi COVID-19 membuat produksinya menurun. Biasanya tiap hari Ahmad bisa memproduksi 8 kuintal tahu. Tapi selama pandemi pabriknya hanya bisa memproduksi 6 kuintal.

"Ya turun dua kuintal. Banyak faktor yang membuat kami harus menurunkan produksi. Salah satunya adalah pandemi," ujarnya kepada detikcom, Rabu (27/1/2021).

pabrik tahu di banyuwangiPabrik tahu milik Mahfud di Banyuwangi (Foto: Ardian Fanani)

Ditambah lagi langkanya kedelai juga turut andil menurunkan produksi. Kelangkaan ini membuat harga kedelai di awal tahun 2021 ini naik, sehingga membuat Mahfud tidak memproduksi seperti biasanya.

"Selama pandemi ini ditambah harga kedelai yang naik ikut berpengaruh pada produksi. Sekarang produksi sekitar 6-7 kuintal, tapi alhamdulillah tidak sampai merumahkan pegawai," tambahnya.

Mahfud mengatakan meski sulit, dia tidak mau merumahkan karyawannya karena merekalah yang ikut berjasa membangun usahanya.

"Kami sudah jatuh bangun dalam membangun pabrik tahu ini. Jadi pandemi ini kami anggap sebagai ujian. Kami berharap ujian ini segera berlalu," katanya.

Mahfud masih mengingat bagaimana upayanya untuk membesarkan pabrik tahunya itu. Berawal dari usaha berdua dengan sang istri pada tahun 2000, kini pabrik tahu milik Mahfud telah berkembang hingga memiliki puluhan karyawan.

"Sebelumnya saya usaha penggilingan gabah, tapi karena keterbatasan modal akhirnya berhenti. Lalu saya punya teman yang produksi tahu, akhirnya tertarik untuk belajar cara membuatnya dan memutuskan untuk produksi sendiri," ujar Mahfud yang beberapa waktu lalu dikunjungi oleh Bupati Abdullah Azwar Anas.

Tahu Wongsorejo merupakan salah satu jenis tahu yang paling digemari di Banyuwangi. Penamaan tahu, berasal dari tempatnya diproduksi yakni wilayah Kecamatan Wongsorejo.

Meskipun bentuknya sama dengan tahu pada umumnya namun banyak yang mengatakan jika tahu Wongsorejo lebih enak, dan membuat ketagihan. Tahu inilah yang diproduksi oleh pabrik tahu milik Ahmad Mahfud yang berada di Desa Alasbuluh, Kecamatan Wongsorejo.

Waktu pun bergulir, sampai akhirnya usaha tahu miliknya terus berkembang. Tahu produksinya makin digemari oleh konsumen. Memasuki 2009, usahanya berkembang pesat. Dalam satu hari pabrik tahu miliknya rata-rata memproduksi 8 kuintal tahu.

"Produksi tahu sejak itu sudah setiap hari, tanpa ada hari libur, dengan dibantu 26 pegawai. Tahu dijual per ember seberat 4,9 kg seharga Rp 65 ribu untuk partai besar dan Rp 70 ribu eceran. Selain di Banyuwangi, tahu juga saya kirim ke beberapa daerah seperti Malang, Surabaya, dan Pasuruan," ujarnya.

Sukses dengan tahu, Mahfud pun mengembangkan sayap bisnisnya. Sejak tahun 2008, Mahfud mulai beternak sapi satu ekor. Saat ini, dia mampu mengembangkan usaha ternaknya hingga 500 ekor sapi dengan 12 karyawan. Penjualan sapi-sapinya itu sampai ke luar daerah. Seperti ke Bogor, Cibinong dan Depok.

"Usaha tahu bareng dengan sapi ini sebenarnya menguntungkan. Karena ampas (sisa) tahu kami jadikan pakan sapi. Proteinnya tinggi sekali, sapi saya terkenal sehat. Bahkan, ampas tahu kami sampai dari luar daerah," katanya.

Sementara itu, Bupati Abdullah Azwar Anas terus mendukung warganya yang memiliki jiwa entrepreneurship. Anas mengatakan jika kegigihan Ahmad Mahfud dalam merintis usaha pabrik tahu hingga berkembang dan sukses bisa menjadi inspirasi bagi generasi muda di daerah.

"Keterbatasan jangan menjadi penghalang untuk mau bekerja dan berusaha. Contohnya Pak Mahfud, yang sepeda motor untuk berjualan saja harus sewa. Sekarang sudah sukses punya banyak usaha. Semangat pantang menyerah dalam kondisi apapun ini harus dimiliki oleh generasi muda," pungkas Anas.

Halaman 2 dari 2
(iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.