Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes PPKB) Trenggalek Saeroni, mengatakan saat ini angka kematian pasien COVID-19 di Trenggalek mencapai 101 orang atau 5,56 persen.
"Watulimo angka kematiannya paling tinggi, yakni 21 kasus, disusul Kecamatan Durenan dengan 12 kasus. Kecamatan yang lain di bawah itu," jelas Saeroni kepada detikcom, Senin (25/1/2021).
Saeroni mengatakan pihaknya belum mengetahui secara pasti mengenai penyebab tingginya tingkat fatalitas pasien Corona dari kecamatan pesisir tersebut. "Itu pihak rumah sakit yang tahu, tapi memang ada beberapa pasien saat dibawa ke rumah sakit kondisinya sudah buruk," jelasnya.
Saeroni mengakui jumlah pasien COVID-19 yang meninggal terus mengalami penambahan, bahkan saat ini kasus kematian akibat paparan Corona tidak hanya dialami oleh pasien yang memiliki penyakit bawaan atau komorbid. Namun 70 persen justru dialami oleh pasien yang tidak memiliki komorbid.
"Sedangkan 30 persennya adalah pasien yang memiliki penyakit bawaan. Kondisi berbanding terbalik angka kematian di awal pandemi. Kalau dulu itu 70 persen memiliki komorbid serta sudah lanjut usia, tapi sekarang yang 70 persen tanpa komorbid," jelasnya.
Khusus untuk pasien dengan penyakit bawaan, paling tinggi angka kematiannya terjadi pada penderita hipertensi, diabetes melitus, serta penderita sakit jantung.
Saeroni berharap masyarakat lebih berhati-hati dan waspada, dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Sehingga dapat meminimalisir terjadinya penularan COVID-19.
Data Satgas COVID-19 Trenggalek menunjuk kan, warga yang terpapar virus Corona mencapai 1.819, dengan rincian 1.231 sembuh, 485 karantina dan perawatan serta 101 meninggal dunia. Sedangkan tingkat risiko paparan Corona Trenggalek masuk kategori tinggi dengan skor 1,67. (iwd/iwd)