Rumah duka berada di Jalan Yos Sudarso, Desa Tulungrejo, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri. Dua jenazah itu yakni Rahmania Ekananda (40) dan salah satu anaknya, Fatimah Asalim (2,5).
Suami Rahmania, Kolonel Ahmad Khaidir tak kuasa menahan tangis. Perwira menengah TNI itu bersimpuh di kaki ibu mertuanya sambil berderai air mata. Peristiwa mengharukan ini terjadi di depan rumah Nanik Mardiyanti, ibunda dari Rahmania.
Sejak pagi Nanik sudah menunggu kedatangan jenazah korban bersama kerabat yang lain. Suasana haru itu pun mengundang tangis beberapa kerabat dan warga yang menyaksikan.
Setelah menenangkan diri, Nanik berusaha mendekati peti mati yang berisi jenazah anak dan cucunya. Ia berusaha tabah menerima kenyataan.
Namun lagi-lagi Nanik tak kuasa menahan sedih. Ia tiba-tiba pingsan dan dipapah ke dalam rumah.
Peti jenazah itu masih berada di mobil ambulans dan tidak diturunkan ke rumah duka. Mobil ambulans meninggalkan rumah Nanik menuju masjid untuk menyalatkan dua jenazah tersebut.
Paman Rahmania, Dwi Agung menuturkan, pihaknya berterima kasih kepada semua pihak yang membantu proses pemakaman keponakannya. "Kami mengucapkan terima kasih kepada semuanya, polres, TNI, kepala desa, ustaz dan lainnya yang telah membantu proses pemakaman ini menjadi lancar," ucap Dwi, Sabtu (23/1/2021).
Rahmania merupakan penumpang Sriwijaya Air SJ182, yang akan terbang ke Pontianak bersama dua anaknya, yakni Fazila Amara (6) dan Fatimah Asalim (2,5). Serta pengasuh anaknya, Dinda (16).
Seperti diketahui, pesawat Sriwijaya Air SJ182 jatuh di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang di Kepulauan Seribu. Peristiwa itu terjadi pada Sabtu (9/1) sekitar pukul 14.40 WIB. Atau 4 menit setelah lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang. Pesawat mengangkut 62 penumpang yang terdiri dari 6 kru, 46 dewasa, 7 Anak-anak dan 3 balita. (sun/bdh)