Usai Divaksin COVID-19, 22 Orang di Surabaya Tunjukkan Gejala

Usai Divaksin COVID-19, 22 Orang di Surabaya Tunjukkan Gejala

Esti Widiyana - detikNews
Jumat, 22 Jan 2021 23:47 WIB
Plt Wali Kota Surabaya, Whisnu Sakti Buana
Plt Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana/Foto: Esti Widiyana
Surabaya - Dalam vaksinasi COVID-19 di Surabaya, ada 22 kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI). Seperti yang disampaikan Plt Wali Kota Surabaya, Whisnu Sakti Buana.

"Kita ada 22 kejadian. Itu 7 merah di tempat vaksin, 5 gatal-gatal, jadi yang demam 1. Yang muntah-muntah cuman 1 dan gak ada yang KIPI berat, semu KIPI ringan," kata Whisnu di ruang kerjanya, Jumat (22/1/2021).

Whisnu menambahkan, vaksinasi COVID-19 untuk tenaga kesehatan di Surabaya ditargetkan selesai akhir bulan. Dari laporan terakhir ada 3.327 nakes yang sudah menerima vaksin COVID-19.

Penentuan nakes yang akan divaksinasi pun tidak lagi menunggu SMS blast dari pemerintah pusat. Sehingga akan lebih cepat karena pemkot sudah siap data sejak awal.

"Kalau di Surabaya dari kemarin keputusan pusat seperti itu. Alhamdulillah sampai hari ini tidak ada problem artinya tenaga kesehatan di RS sudah bisa divaksin, karena sudah pakai sistem lokal kan, tidak lagi menunggu SMS blast dari pusat," jelasnya.

Whisnu memastikan, sebanyak 111 faskes sudah siap memenuhi target waktu vaksinasi. Ia merinci, 25 RS kecil menargetkan bisa menuntaskan vaksinasi 5 hari, sejak tanggal 21 sampai 26 Januari. Kemudian ada 23 RS besar yang butuh 10 hari ke depan atau ditarget tuntas pada 31 Januari.

Untuk fasyankes Puskesmas sudah selesai semua. Kini Puskesmas tinggal memberi vaksin ke nakes dari klinik.

"Justru dari 63 Puskesmas, kita lagi nyari pasien yang mau vaksin, tenaga kesehatan yang dari klinik, dari apotek. Nah itu yang kita cari datanya dari Puskesmas terdekat, supaya Puskesmas ikut mempercepat itu," ujarnya.

Sementara, kata Whisnu, nakes yang ditolak dalam screening vaksinasi COVID-19 ada 225 orang. Yang harus ditunda sekitar 115 Orang.

"Ditolak itu karena ada komorbid, karena usia. Kalau penundaan itu mereka yang perlu menurunkan tensi sehingga dijadwal ulang," pungkasnya. (sun/bdh)

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.